Bukan Satu, Dua Anggota TNI Terseret Kasus Penculikan Tragis Kacab Bank! Imbalannya Fantastis

Kasubdit Jatanras (kiri), Dirreskrimum, Kabid Humas, dan Danpom Jaya
Sumber :
  • Foe Peace/VIVA

Jakarta, VIVA - Bukan satu, ternyata ada dua prajurit TNI Angkatan Darat (AD) terlibat kasus penculikan sadis yang menewaskan Kepala Cabang Pembantu salah satu bank BUMN di Cempaka Putih, bernama Mohamad Ilham Pradipta (37).

Masalah Sepele Pemicu Kekasih ABG Habisi Mahasiswi 23 Tahun di Ciracas, Polisi: Tidak Akan Diajukan Diversi

Selain Kopral Dua (Kopda) FH, satu prajurit TNI lain yang terlibat yakni Sersan Kepala (Serka) N. Hal itu diungkap Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Corps Polisi Militer (Cpm) Donny Agus Priyanto.

“Menetapkan dua orang tersangka atas nama Serka N dan Kopda F,” ujar dia, Selasa, 16 September 2025.

Dana Rekening Dormant yang Jadi Motif Penculikan Sadis Kacab Bank Masih Utuh, Berapa Jumlahnya?

Konferensi pers kasus penculikan sadis Kacab Bank

Photo :
  • Foe Peace/VIVA

Dari pemeriksaan, keduanya dijanjikan uang Rp100 juta jika mau terlibat. Namun, tidak dirinci pembagiannya masing-masing dapat berapa.

Misteri Sosok S di Balik Skandal Rekening Dormant, Jadi Pemicu Penculikan Kacab Bank

"Uang tersebut diduga dari tindak pidana yang dilakukan,” kata dia.

Untuk diketahui, Mohamad Ilham Pradipta tewas diduga dibunuh. Sebelum ditemukan tak bernyawa, korban diduga diculik terlebih dahulu.

Hal tersebut terkuak dari rekaman kamera CCTV yang merekam korban diangkut paksa beberapa orang. Saat itu korban tengah meeting dengan pihak Lotte Grosir secara offline di Lotte Grosir Pasar Rebo, pada 20 Agustus 2025.

Jasad korban ditemukan esok harinya pada 21 Agustus 2025. Tubuhnya berada di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Saat ditemukan, jasadnya dalam kondisi tragis dengan tangan dan kaki terikat, mata dilakban.

Polda Metro Jaya sejauh ini berhasil meringkus 15 orang yang diduga kuat terlibat dalam aksi keji tersebut. Salah satu diantara mereka ada nama pengusaha bimbingan belajar online, Dwi Hartono. Dalam kasus ini Dwi Hartono merupakan aktor intelektual.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya