BGN Minta Kepala Sekolah dan Guru Cek Makanan MBG Sebelum Dikonsumsi Siswa

Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang
Sumber :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA – Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Deyang meminta guru dan kepala sekolah dilibatkan sebagai garda terdepan dalam memeriksa kualitas makanan sebelum dikonsumsi oleh siswa.

Prabowo Janji Selesaikan Masalah Keracunan MBG dengan Baik

Nanik dalam konferensi pers di kantor BGN, Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa permintaan itu merupakan langkah pencegahan dini untuk memastikan keamanan pangan Makan Bergizi Gratis (MBG) pascainsiden keracunan yang terjadi di sejumlah daerah.

“Saya lebih berpikir sebenarnya ke depan bagaimana guru-guru juga kita ajak kalau untuk di sekolah, memahami hal-hal yang sifatnya early warning dan kita juga berharap ada tanggung jawab kepala sekolah, seperti halnya kepala SPPG itu kan harus mencoba dulu sebelum didistribusikan, dimakan dulu.,” katanya.

Marak Keracunan Massal karena MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang

Photo :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Menurut Nanik, pemeriksaan langsung oleh pihak sekolah menjadi bagian dari Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sebenarnya sudah ada, tetapi selama ini belum dijalankan secara konsisten.

Serapan MBG Dinilai Lamban, Wakil Ketua BGN: Kualitas Makanan Lebih Penting dari Kuantitas

"Langkah itu diyakini mampu memutus potensi bahaya sejak makanan keluar dari dapur produksi hingga sampai ke tangan anak-anak," ujarnya.

Ia menambahkan, BGN akan melatih guru dan kepala sekolah agar mampu mengenali tanda-tanda awal makanan yang tidak layak konsumsi.

“Kalau dilatih, sebenarnya kita bisa melihat, apa gejala makanan tadi, tampak tidak biasa gitu ya dari kesegarannya, dari warnanya apalagi kalau dicium, ya dengan aromanya, aroma basi, nah berarti nggak usah lagi dicoba oleh kepala sekolah,” katanya.

Selain pengawasan di sekolah, BGN juga berencana memperkuat sistem pemantauan di tingkat dapur MBG dengan menugaskan petugas pengawas yang melibatkan unsur sekolah, masyarakat, dan pemerintah daerah.

Ia mengatakan bahwa pertemuan rutin akan digelar untuk mengevaluasi pelaksanaan program dan mencegah kelalaian berulang.

Nanik menambahkan, pengawasan berlapis ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menghadirkan makanan sehat dan aman bagi anak-anak. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya