Prabowo Panggil Sejumlah Menteri ke Kertanegara Minggu Malam, Bahas Evaluasi MBG
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Jakarta, VIVA – Presiden Prabowo Subianto kembali memanggil beberapa menteri untuk rapat terbatas di kediamannya, Jalan Kertanegara, Minggu, 28 September 2025 malam.Â
Rapat terbatas yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam itu membahas makan bergizi gratis dan program-program prioritas lainnya seperti lifting minyak, revitalisasi tambak-tambak nelayan dan kampung-kampung nelayan, kemudian juga program cek kesehatan gratis (CKG).
Prabowo langsung memberikan arahan-arahan yang bersifat teknis dan detail kepada satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) setelah adanya insiden keracunan makan bergizi gratis (MBG) yang jumlah penerima terdampak mencapai 5.000 lebih anak-anak.
Mensesneg Prasetyo Hadi di kediaman Presiden Prabowo di Kertanegara
- Antara
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi yang hadir dalam pertemuan tersebut, mengatakan rapat malam ini merupakan tindak lanjut dari ratas MBG yang digelar oleh Presiden Prabowo pada Sabtu  malam beberapa jam setelah Presiden tiba di Jakarta.
"Jadi terus terang berkenaan dengan masalah MBG sejak kemarin Beliau mendarat di Halim, Beliau memanggil beberapa menteri khusus berkenaan dengan MBG, di BBGN, kemudian juga Beliau langsung memberikan petunjuk-petunjuk terhadap perbaikannya sehingga hari ini dipimpin oleh Menko Pangan mengadakan rapat di Kementerian Kesehatan untuk tadi bahwa paling utama adalah keselamatan anak-anak kita," kata Prasetyo Hadi menjawab pertanyaan wartawan
Dalam kesempatan yang sama, Pras, sapaan akrab Prasetyo, melanjutkan hasil rapat koordinasi yang digelar pada hari ini di Kementerian Kesehatan juga telah dilaporkan kepada Presiden Prabowo.
"Kami melaporkan hasil rapat kami tadi siang dengan rencana perbaikan ke depan terhadap tata kelola, dan di situ terus terang Bapak Presiden dari kemarin memberikan petunjuk-petunjuk yang sangat detail, bahkan sangat teknis, misalnya berkenaan dengan masalah kedisiplinan prosedur, terutama masalah kebersihan yang itu berkaitannya dengan masalah air. Beliau sangat concern karena dari beberapa sampel yang sudah selesai (diperiksa, red.) itu salah satu penyebab utamanya adalah bakteri," kata Mensesneg Prasetyo Hadi, yang juga Juru Bicara Presiden RI.
Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) mengumumkan insiden keracunan MBG sepanjang periode Januari hingga September 2025, tercatat 70 insiden keamanan pangan, termasuk insiden keracunan, dan 5.914 penerima MBG pun terdampak.
Dari 70 kasus itu, sembilan kasus dengan 1.307 korban ditemukan di wilayah I Sumatera, termasuk di Kabupaten Lebong, Bengkulu, dan Kota Bandar Lampung, Lampung.
Kemudian, di wilayah II Pulau Jawa, ada 41 kasus dengan 3.610 penerima MBG yang terdampak, dan di wilayah III di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, dan Nusa Tenggara ada 20 kasus dengan 997 penerima MBG yang terdampak.
Dari 70 kasus keracunan itu, penyebab utamanya ada kandungan beberapa jenis bakteri yang ditemukan, yaitu e-coli pada air, nasi, tahu, dan ayam.
Kemudian, staphylococcus aureus pada tempe dan bakso, salmonella pada ayam, telur, dan sayur, bacillus cereus pada menu mie, dan coliform, PB, klebsiella, proteus dari air yang terkontaminasi.
