Prabowo Sebut Kasus Keracunan MBG Hanya 0,00017% Masalah, tapi Manfaatnya Banyak
- Tangkapan layar Youtube PKS TV
Jakarta, VIVA – Presiden Prabowo Subianto mengakui program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki berbagai masalah, salah satunya yaitu keracunan massal. Namun, ia mengklaim program andalannya itu sudah menyasar 30 juta penerima manfaat.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Prabowo dalam pidatonya di acara penutupan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin, 29 September 2025.
"Saudara-saudara sekalian, sampai hari ini sudah menjelang 30 juta penerima manfaat, 30 juta anak-anak dan ibu-ibu hamil tiap hari menerima makanan, bahwa ada kekurangan, iya," kata Prabowo.
Para korban keracunan hidangan soto menu MBG dirawat di Puskesmas
- tvOne/Wawan
"Ada keracunan makanan, iya. Kita itung dari semua makanan yang keluar penyimpangan atau kekurangan atau kesalahan itu adalah 0,00017 persen," sambungnya.
Kepala Negara memastikan, banyaknya penerima manfaat dari program MBG tidak membuat dirinya harus berpuas diri. Namun, ia mengklaim dalam sejarah di dunia, hanya Indonesia yang mampu memberikan MBG ke 30 juta penerima manfaat.
"Brasil memerlukan waktu 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima manfaat. Presiden Lula yang cerita sama saya, mereka butuh 11 tahun. Kita 11 bulan sudah 30 juta penerima manfaat. Ada kekurangan? Ada. Tapi, manfaatnya sangat-sangat besar," kata dia.
Prabowo juga menegaskan jutaan lapangan kerja baru telah diciptakan melalui program MBG. Pun, MBG dinilai telah berhasil menghidupkan UMKM.
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
- Dok. Bizhare
"Ternyata dengan MBG kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan di akhir tahun, di awal tahun depan Januari—Februari sebanyak 1,5 juta lapangan kerja baru. Kita telah berhasil menghidupkan ekonomi rakyat, bahwa tiap hari kita butuh telur, kita butuh sayur, kita butuh ikan, kita butuh ayam, kita butuh bahan-bahan dari kampung-kampung itu sendiri, dari kecamatan itu sendiri," kata dia.