Cak Imin Bertemu Menag, Bahas Bangunan Ponpes Belum Sesuai Standar

Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia Muhaimin Iskandar Cak Imin di Sidoarjo
Sumber :
  • Antara

Jakarta, VIVA – Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menggelar pertemuan dengan Menteri Agama, Nasaruddin Umar di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.

MUI Sebut Santri Meninggal Insiden Musala Ponpes Ambruk Tergolong Syahid, 3 Cirinya Terpenuhi

Pertemuan itu menindaklanjuti arahan Presiden RI Prabowo Subianto untuk memeriksa dan memperbaiki struktur bangunan ponpes imbas ambruknya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

"Hari ini kita akan membahas pembangunan pondok pesantren (ponpes) yang belum memenuhi standar, kita tahu bahwa pesantren kita ini jumlahnya 40ribuan lebih nanti pak menteri lebih tahu," kata Cak Imin kepada wartawan, Selasa, 7 Oktober 2025.

Keluarga Korban Minta Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Diproses Hukum: Lantai Atas Dicor tapi di Bawah Santri Salat

Cak Imin menuturkan, ponpes di Indonesia dalam posisi terbatas. Terlebih, santri yang menimba ilmu di ponpes rata-rata berasal dari desil 1, 2 dan 3.

"Yang harus jujur diakui semuanya dalam posisi yang terbatas, santrinya rata-rata dari desil satu, dua, dan tiga. Itu memang tradisinya pesantren ya, yang membuat lembaha pendidikan yang sangat terbatas," ungkap dia.

ITS Siapkan Pendampingan Teknis untuk Pembangunan Pesantren, Gratis!

"Pak Menteri Agama punya satu direktur khusus untuk menangani pesantren. Nanti datanya kita akan terus update, yang nanti update itulah yang akan menjadi bahan kita bersama kementerian lain dalam melaksanakan langkah-langkah cepat penanggulangan kerawanan," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, Pembersihan puing reruntuhan gedung musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah selesai dilakukan pada Selasa, 7 Oktober 2025 dini hari. 

Bangunan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk pada Senin, (29/9)

Photo :
  • TikTok

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan bahwa alat-alat berat sudah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Hingga Selasa pagi, kata dia, sudah tidak ada lagi aktivitas alat berat di lokasi kejadian.

"Potongan beton bangunan dan puing lainnya yang sebelumnya menumpuk lokasi kejadian, kini telah rata dengan tanah. Seluruh petugas pencarian dan pertolongan (Search and Rescue-SAR) pun telah memastikan tidak ada lagi korban jiwa yang ditemukan. Tandanya operasi SAR di bawah koordinasi Basarnas telah selesai dilakukan," kata Abdul dalam keterangan tertulisnya.

Dari seluruh rangkaian operasi SAR yang telah dilakukan, didapatkan 61 jenazah dari balik puing reruntuhan, termasuk tujuh potongan bagian tubuh yang saat ini masih proses identifikasi oleh pihak Disaster Victim Identification (DVI).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya