Langgar Sumpah, Eks Gafatar Ditolak Pulang Kampung

Sumber :
  • Antara/Jessica Helena Wuysang

VIVA.co.id –  Gara-gara melanggar sumpah yang diucapkan di depan warga dan pemerintah setempat, seorang warga eks Gerakan Gajar Nusantara, Gn (46), asal  Dusun Siangan, Triharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta ditolak kepulangan ke kampung halamannya.

Makar dan Nista Gafatar

Warga menolak karena bapak satu anak itu pernah meneken surat pernyataan tidak akan bergabung dengan aliran yang dinilai menyimpang oleh pemerintah.  

Taufiq Bukhori, salah satu tokoh Dusun Siangan menceritakan, pada 2007 Gn pernah bergabung dengan gerakan Al Qiyadah Al Islamiyyah. Setelah gerakan yang dipimpin nabi palsu Ahmad Mushaddeq ini dilarang pemerintah, pada 2008 Gn kemudian disidang oleh warga.

INFOGRAFIK: Telatah Gafatar

Dalam sidang yang juga dihadiri Muspika Pandak itu, Gn membuat surat pernyataan tidak akan bergabung dan menyebarkan aliran menyimpang. Dalam surat pernyataan bermaterai itu, Gn juga berjanji siap diusir oleh warga bila melanggar janjinya.

“Saat itu, dia juga diminta membaca syahadat ulang di hadapan MUI Pandak,” tutur Taufiq, Minggu 31 Januari 2016.

Suami Istri Perekrut Anggota Gafatar Divonis Bersalah

Usai berjanji tidak lagi bergabung dengan aliran sesat, warga sebetulnya mengendus Gn tetap memegang teguh keyakinannya. Gn dinilai tidak banyak berubah. Gn jarang sekali mengikuti berbagai acara ritual keagamaan. Bahkan ia juga sangat jarang salat jamaah di masjid. Dalam kurun 2008 hingga akhir 2015, Gn juga kerap menggelar agenda pertemuan dengan sejumlah koleganya di rumahnya saat malam hari. “Tertutup pertemuannya,” ujarnya.

Agenda pertemuan ini dicurigai membahas perkembangan gerakan Al Qiyadah Al Islamiyah.

Taufiq mengakui warga Dusun Siangan kecolongan karena membiarkan aktivitas yang dilakukan Gn. Kendati bubar, Al Qiyadah Al Islamiyah ternyata berubah bentuk menjadi Gafatar.

“Hanya berubah bentuk karena Ahmad Mushaddeq kan nyatanya juga di Gafatar,” ucapnya.

Bekas Sekretaris DPC PKB Bantul ini mengungkapkan, Gn pernah terlibat perdebatan dengan salah satu warga perihal persoalan agama. Dalam perdebatan itu, Gn sempat melontarkan sejumlah pernyataan kontroversial.

Ngapain kamu salat, wong artinya bismillah wae (saja) orang ngerti,” ucap Taufiq menirukan pernyataan Gn.

Gn bersama istri dan satu anaknya berangkat ke Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat pada akhir 2015. Sebelum berangkat, sawah dan harta benda miliknya kecuali rumah, telah dijual.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya