Yusril Jadi Pengacara Eks Rektor Unair yang Kini Tersangka
Jumat, 1 April 2016 - 16:42 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Yusril Ihza Mahendra disebut siap menjadi pengacara atau kuasa hukum bagi Fasichul Lisan, mantan Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang kini berstatus tersangka korupsi.
Baca Juga :
Pilkada DKI, Yusril Pasrah
Yusril belum menyampaikan langsung perihal kesediaannya menjadi tim pembela Fasichul Lisan. Tetapi, menurut Akmal Boedianto, Sekretaris Ikatan Keluarga Alumni Unair, Yusril sudah menyatakan komitmennya untuk memberikan bantuan hukum.
“Karena memang beliau (Yusril Ihza Mahendra) merupakan bagian dari puluhan guru besar hukum Unair, dan siap membantu Pak Fasich,” kata Akmal kepada wartawan di Surabaya pada Jumat, 1 April 2016.
Akmal menyebut nama pengacara kondang lain yang akan menjadi tim kuasa hukum bagi Fasichul Lisan, di antaranya Maqdir Ismail, dan beberapa guru besar Unair.
Selain akan melakukan pendampingan, Akmal menyarankan kepada Fasichul agar melakukan gugatan praperadilan atas penetapannya sebagai tersangka. Hal itu dalam rangka menguji keputusan KPK tentang penetapan tersangka.
“Dalam hal ini, minimal KPK harus sudah memiliki dua alat bukti. Jadi tetap harus diuji,” ujarnya.
“Dalam hal ini, minimal KPK harus sudah memiliki dua alat bukti. Jadi tetap harus diuji,” ujarnya.
Akmal melanjutkan, bantuan hukum itu diberikannya mengingat selama ini kehidupan Fasichul yang dikenal cukup sederhana. “Jadi tidak mungkin kalau dia sampai korupsi dengan kerugian negara yang mencapai Rp85 miliar.”
Ujian berat
Fasichul Lisan belum berbicara secara terbuka kepada media sejak berstatus sebagai tersangka korupsi. Dia hanya berbicara kepada sejumlah kolega maupun kerabat yang menemuinya, di antaranya Dikky Syadqomullah, Sekretaris Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jatim.
Dikky menyampaikan permintaan maaf Fasichul kepada masyarakat Jawa Timur, terutama keluarga besar organisasi Islam. “Menurut beliau, (menjadi tersangka korupsi) adalah sebuah ujian yang sangat berat,” katanya saat menemui wartawan di gedung Rektorat Unair di Surabaya.
Fasichul, kata Dikky, juga berpesan agar selalu berhati-hati menjalani persahabatan. Menurutnya, persahabatan harus dilandasi keimanan.
“Hanya dua pesan itulah yang kami tangkap dari beliau, tapi bagi kami pesan itu cukup mendalam,” kata Dikky.
Kunjungannya dan sejumlah rekan-rekannya dari beberapa organisasi kepemudaan adalah bentuk dukungan moral kepada Fasichul. Sebab, selama ini Fasichul dikenal sebagai seorang cendekiawan muslim yang berkomitmen untuk pendidikan.
Halaman Selanjutnya