Suka Mabuk, Bocah SMP Ini Dirantai Orangtuanya

Ilustrasi pasung.
Sumber :
  • Pixabay/Unsplash

VIVA.co.id – Seorang remaja putri berusia 15 tahun ditemukan dalam kondisi terikat rantai di kediamannya di Kota Singkawang Kalimantan Barat, Selasa malam, 4 Oktober 2016. Remaja bernama SS ini mengaku telah dirantai oleh orangtuanya sejak sebulan lalu dan dikurung di dalam kamar berukuran 1,5 meter x 2 meter.

Kronologi Pembunuhan Balita yang Dibuang ke Semak-semak di Singkawang

Kapolres Singkawang Ajun Komisaris Besar Polisi Sandi Alfadien Mustofa menyebutkan, dari pemeriksaan sementara tindakan perantaian SS itu ditengarai oleh kekesalan orangtuanya.

"Khawatir putrinya tambah nakal. Maka JKM (orangtua korban) mengikat putrinya dengan rantai di dalam kamar rumahnya," kata Sandi, Rabu, 5 Oktober 2016.

Deddy Sitorus ke Legislator PDIP se-Kalbar: Perjuangkan Perda yang Melindungi Kepentingan Rakyat

Pengakuan orangtua SS, remaja putri yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama itu kerap membolos sekolah. Tak cuma itu, beberapa kali ia tertangkap kerap menghirup lem untuk mabuk-mabukan.

Temuan bocah perempuan dirantai ini awalnya terungkap berkat ada pesan singkat yang dikirimkan kepada kepolisian. Pesan itu dikirimkan oleh SS yang mengaku sedang dirantai dan menunjukkan alamatnya.

KPK Tetapkan 3 Tersangka Kasus Korupsi di Mempawah Kalbar

Kepolisian pun mencoba melakukan pemeriksaan, dan memang benar ditemukan ada bocah perempuan sedang dirantai di dalam kamarnya.

Kini, bocah perempuan tersebut telah dilarikan ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak Pores Singkawang untuk diperiksa kondisi kesehatannya. Kepolisian juga akan melakukan pemeriksaan terhadap kedua orangtua korban.

Polres Priok membantu memulangkan warga Kalbar yang tak punya uang

Kisah Solihin Dibantu Polisi Priok Pulang ke Kalbar karena Tak Punya Biaya

Seorang warga bernama Solihin yang terlantar dan tidak memiliki biaya untuk pulang ke kampung halamannya di Pontianak, Kalimantan Barat.

img_title
VIVA.co.id
27 Juli 2025