KPK Harap RUU Perampasan Aset Jadi Prioritas Pemerintah

Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad Syarif.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif mengatakan, pihaknya telah menyampaikan pendapat kepada Pemerintah mengenai paket kebijakan hukum. Dalam kaitan itu, pihaknya juga meminta pembahasan Rancangan Undang-undang Perampasan Aset Koruptor segera dirampungkan.

Geledah Kantor PTPN 1 Surabaya, Kortas Polri Sita 6 Kontainer Dokumen Proyek Pabrik Gula Asembagoes

"RUU Perampasan Aset Koruptor itu yang di DPR bisa segera diselesaikan karena itu akan sangat membantu kerja polisi dan jaksa KPK. Termasuk PPATK," ujar Syarif di Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2016.

Menurut Syarif, adanya peraturan tersebut, diharapkan pemberantasan korupsi ke depan semakin kuat. Sebab, dia menganalogikan, aset seseorang, baik itu pejabat negara atau swasta, yang tidak bisa dijelaskan asal-usulnya bisa dianggap bagian dari harta negara.

Ketua KPK Ngaku Dapat Banyak Informasi usai Komunikasi dengan PPATK

"Kemudian di RUU Aset Recovery, perampasan aset itu berhubungan dengan aset yang dimiliki seseorang tapi mengatasnamakan orang lain, nanti akan diperjelas. Jadi ketahuan nanti, kalau hibah dari orang tua misalnya, wajar enggak itu?" kata dia.

Untuk diketahui, RUU ini sebanarnya sudah lama dibahas, namun belum juga mendapat 'tempat khusus' atau masuk dalam program legislasi nasional. Seharusnya, kata Syarif, baik eksekutif maupun legislatif perlu memberikan porsi lebih mengenai RUU ini di paket kebijakan hukum.

Strategi Ketua KPK untuk Hadapi Praperadilan Hasto yang Diajukan Lagi ke PN Jaksel

Selain soal RUU Perampasan Aset, lembaga antirasuah itu, kata Syarif, juga meminta pemerintah menghapus atau membenahi sejumlah peraturan perundangan yang masih tumpang tindih sekarang. Utamanya mengenai sumber daya alam.

"Juga mereformasi misalnya sistem penyelesaian sengketa perpajakan yang belum transparan dan baik," kata dia.

Eks Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba

Eks Gubernur Malut Abdul Gani Meninggal Dunia, KPK: Status Tersangkanya Sudah Pasti Gugur!

Terdakwa Abdul Gani Kasuba meninggal di RSUD Chasan Boesoirie Ternate, pada pukul 19.54 WIT, Jumat, 14 Maret 2025.

img_title
VIVA.co.id
17 Maret 2025