Warga Keluhkan Sistem Antrean di Kantor Imigrasi Bandung

Ilustrasi Kantor Imigrasi.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Ada pemandangan mengganjal terlihat di Kantor Imigrasi Bandung. Dimulai pukul 00.00 sampai 02.00 tengah malam, kantor imigrasi sudah diserbu warga.Ternyata, mereka antre dari tengah malam 'berebut' menjadi 100 orang pertama yang beruntung dilayani di hari itu.

Menteri Imipas Sebut Riza Chalid Ada di Malaysia: Kita Sudah Minta Bantuan

Salah satu warga yang antre, Dino Putra Hapsak, merasa terkejut ketika datang tepat pukul 6 pagi. Lebih dari seratus pelanggan sudah antre di kantor imigrasi.

"Jam 6 pagi sudah ada 142 orang yang ngantre, dan ada yang ngantre dari jam 2, bahkan ada yang mengaku jam 12 malam," ujar Dino kepada Viva.co.id melalui pesan singkat, Senin 9 Januari 2017.

Paspor Riza Chalid Dicabut! Diduga Kabur ke Malaysia dan Nikahi Kerabat Sultan

Dia pun mencoba bertanya kepada petugas satpam. Ternyata dalam satu hari kantor imigrasi hanya melayani 100 orang. Artinya 42 orang lagi masuk sebagai cadangan, termasuk Dino.

"42 Orang yang gambling. Jika 100 orang selesai sebelum jam 10 administrasinya, maka akan dilayani," kata Dino.

Jejak Terakhir Jurist Tan Terungkap, Terbang ke Singapura Naik Singapore Airlines

Tapi,  yang membuat kecewa bagi dia bukan soal menjadi cadangan. Tapi, dari cerita warga lain yang datang sejak pukul 12 malam, mereka malah tidak kebagian nomor antrean.

Dia melihat warga tersebut mengamuk kepada petugas. Dino menganggap hal yang wajar  wanita itu mengamuk, ketika dia bertanya kepada warga lain yang mendapat nomor 100 orang pertama,  padahal baru mengantre subuh hari.

"Ada tadi yang datang 05.20 dapat antrean manual nomor 99. Karena manual (warga yang datang jam 12 malam) diserobot orang. Jadi masuk ke cadangan yang 42 orang," katanya.

Dari pelanggan yang masuk 100 antrean, ada yang memang antre dari jam 2 sampai Subuh. "Sistem antreannya kacau," ungkap dia.

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto

Menteri Agus Respons Paspor WNA Ditahan saat Ikuti Pameran Resmi di RI: Jadi Evaluasi Pelayanan Humanis

Menteri Agus menekankan bahwa pengawasan ketat tidak boleh mengorbankan pelayanan prima bagi WNA yang datang secara resmi.

img_title
VIVA.co.id
14 Agustus 2025