Cegah Simpatisan ISIS, Perbatasan RI-Filipina Diperketat

KSAD, Jenderal TNI Mulyono
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) mengandalkan deteksi dini di kawasan perbatasan Indonesia dan Filipina. Upaya itu untuk mencegah simpatisan kelompok Maute yang berafiliasi dengan ISIS yang menyerang Kota Marawi, Pulau Mindanao, Filipina bagian selatan, agar tidak masuk Indonesia.

Pemuda 18 Tahun di Gowa Ditangkap Densus 88 Aktif Sebarkan Ideologi ISIS dan Ajak Ngebom Tempat Ibadah

Seperti diketahui, hingga kini kelompok Maute masih berada di Kota Marawi. Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Mulyono mengatakan, deteksi dini dilakukan agar TNI AD bisa segera melakukan tindakan bila simpatisan ISIS terindikasi berhasil masuk Indonesia.

"Kita tidak boleh biarkan itu (ISIS) berkembang di negara kita,”kata Mulyono.  

Aktif Sebarkan Propaganda Ekstremis, Remaja 18 Tahun Ditangkap Densus 88 Terkait Kelompok Teroris ISIS

Menurut dia, upaya deteksi dini dilakukan seluruh aparat, apakah intelijen, teritorial, kemudian aparat-aparat satuan lainnya. Aparat yang beroperasi ataupun satuan masing-masing harus selalu meningkatkan kewaspadaan.

“Ya kami mendeteksi semuanya, indikasi apa pun yang ada, kami harus monitor secara cepat," ujar Mulyono, Selasa, 6 Juni 2017.

Pentolan ISIS Abu Khadija Tewas di Tangan Pasukan Irak dan Koalisi Pimpinan AS

Mulyono melanjutkan, ancaman masuknya simpatisan ISIS ke Indonesia saat ini belum besar. Karena itu, TNI AD belum melakukan penambahan pasukan di wilayah itu. Mulyono menyampaikan bahwa hingga kini, TNI AD masih fokus kepada tindakan penguatan pasukan dan setiap personel TNI AD.

"Penguatan perbatasan dilakukan terhadap pasukan yang beroperasi di perbatasan. Sementara yang tidak di perbatasan, tetap kami lakukan upaya-upaya mengantisipasi musuh," ujar Mulyono.

VIVA Militer: Komandan Komando Pusat Amerika Serikat, Jenderal Michael Kurilla

AS Klaim Tangkap Komandan ISIS saat Operasi Militer di Irak-Suriah

Pejabat militer Amerika Serikat (AS) pada 4 Juni mengumumkan penahanan seorang pemimpin kelompok ISIS selama operasi koalisi internasional di Irak dan Suriah.

img_title
VIVA.co.id
5 Juni 2025