Saksi Sebut Miryam Pernah Minta Uang E-KTP untuk Reses

Terdakwa kasus dugaan kesaksian palsu Miryam S Haryani di persidangan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id – Dua mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri, Irman dan Sugiharto, dihadirkan jaksa KPK sebagai saksi sidang terdakwa Miryam S Haryani di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin 28 Agustus 2017.

Paulus Tannos Ajukan Penangguhan Penahanan di Singapura, Begini Respon KPK

Dalam persidangan, keduanya mengakui bahwa terdakwa Miryam pernah meminta uang terkait proyek e-KTP.

"Pak Irman minta supaya dikasih kepada Miryam. Perintah itu disampaikan di ruang kerja Pak Irman, katanya untuk reses anggota DPR," kata Sugiharto di hadapan majelis hakim.

Eks Napi Andi Narogong Bungkam usai Diperiksa KPK soal Kasus Korupsi e-KTP

Sugiharto yang merupakan pejabat pembuat komitmen proyek e-KTP tahun 2011-2012, merincikan pernah tiga kali mengantarkan uang ke kediaman Miryam di Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Sementara, satu kali penyerahan uang tersebut dilakukan oleh staf di Kemendagri, Yoseph Sumartono.

Sehingga, kata Sugiharto, total pemberian kepada Miryam sekira US$1,2 juta.

Ditangkap di Bandara Changi, Buronan Kasus e-KTP Paulus Tannos Baru Pulang dari LN

Saat dikonfirmasi oleh majelis hakim, Irman membenarkan keterangan Sugiharto. Menurut dia, awalnya Ketua Komisi II DPR Chairuman Harahap yang meminta uang kepadanya untuk membiayai reses anggota DPR. Namun, Irman yang saat itu menjabat Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil menolak permintaan Chairuman.

Beberapa minggu setelah itu, kata Irman, Miryam Haryani yang mengontak dirinya untuk meminta hal yang sama.

"Kata Bu Miryam dia diperintah ketua. Lalu saya kasih tahu ke Bu Miryam, kalau soal uang hubungi saja Pak Sugiharto yang jadi PPK," kata Irman.

Dalam kasus ini, Miryam didakwa memberikan keterangan palsu di pengadilan. Miryam diduga dengan sengaja tidak memberikan keterangan yang benar saat bersaksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP.

Buronan kasus korupsi e-KTP, Paulus Tannos

Pengadilan Singapura Gelar Sidang Pendahuluan Ekstradisi Paulus Tannos Akhir Juni

Pengadilan Singapura rencananya akan menggelar sidang proses ekstradisi Paulus Tannos pada akhir bulan Juni 2025, yakni tanggal 23-25 Juni.

img_title
VIVA.co.id
3 Juni 2025