Percepatan Munas Hal yang Lazim Setiap Partai Usai Pemilu

Ilustrasi Musyawarah Nasional Partai Golkar.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana.

VIVA – Percepatan agenda lima tahunan partai politik seperti Musyawarah Nasional ataupun Kongres dinilai hal yang lazim. 

Setidaknya dari dinamika internal di tiga partai yang mengusung Jokowi - Ma’ruf Amin tengah mendorong musyawarah nasional untuk mengkonsolidasikan dukungan di pemerintahan mendatang. 

Menurut Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo, wacana percepatan Munas sekaligus dalam rangka mengevaluasi organisasi usai berakhirnya Pemilu serentak. 

“Percepatan Munas itu lazim terjadi dalam organisasi," ucap Karyono dalam pesan tertulisnya, Senin 8 Juli 2019. 

Karyono berpandangan, Jokowi di periode keduanya juga menghitung jumlah dukungan di parlemen. Jumlah dukungan sebanyak 60 persen dari partai koalisinya dinilai belum begitu aman. 

Seperti halnya Partai Golkar, Karyono mengatakan, Jokowi sangat perlu partai beringin itu yang jumlah kursinya terbesar kedua. 

Seperti diketahui, selain Golkar, koalisi Jokowi yang dalam waktu dekat akan menggelar Munas ialah PDI P, PKB dan Nasdem.  

“Sementara itu, pemerintahan Jokowi masih membutuhkan dukungan Golkar. Pasalnya, harus diingat kekuatan partai pendukung koalisi Jokowi-Ma'ruf di parlemen dalam perhitungan sementara hanya 60,8 persen," ucapnya. 

Belajar dari Pemilu 2019, Moeldoko Inisiasi Program Layanan Kesehatan Petugas Pemilu 2024

Karyono juga mengatakan, Golkar punya peranan penting saat ini. Pergantian Ketua Umum di arena Munas pun dihitung untuk memastikan loyalitas partai tersebut hingga masa jabatan Jokowi-Ma’ruf berakhir. 

Begitu juga partai-partai lain yang akan merestrukturisasi organisasi di agenda Munas atau Kongres. 

Koalisi Damai: Hate Speech Jelang Pemilu Dilakukan Kelompok Berkepentingan

"Secara matematis, jika seandainya Golkar keluar dari koalisi maka dukungan politik pemerintahan Jokowi di parlemen berkurang. Maka jika ini yang terjadi tentu merugikan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf," kata dia.

“Jangan sampai, Munas Golkar menjadi liar dan sulit dikendalikan,” tambahnya. 

Berkaca Pemilu 2019, KPU Siap Buka Ulang Kotak Suara Bila Ada Komplain Hasil Hitungan
Mantan Calon Legislatif (Caleg) anggota DPR RI tahun 2019 di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar), Alexsius Akim di KPK

Blak-blakan Eks Caleg PDIP dari Kalimantan Barat Usai Diperiksa KPK Kasus Harun Masiku

Alexsius Akim, telah rampung menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus korupsi Harun Masiku. Ia mengaku telah menjelaskan semua kepada penyidik dalam kasus tersebut

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2024