Pasha Ungu Ikut Dukung Mulfachri Harahap Jadi Ketum PAN
- Dok. PAN.
VIVAnews - Salah satu kandidat calon Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Mulfachri Harahap, menyatakan kesiapannya dalam memperebutkan kursi nomor 1 PAN. Mulfachri mengaku telah mengantongi 355 suara.
“298 pemiliki suara telah bergabung pada konsolidasi akhir di Surabaya 7-8 Februari 2020. Sedangkan jumlah sisanya mereka yang dikarenakan kesibukannya sebagai kepala/wakil kepala daerah dan anggota legislatif di propinsi maupun kabupaten/kota masih menjalankan tugasnya dan akan segera bergabung di Kendari,” ujar Mulfachri melalui keterangan persnya, Sabtu, 8 Februari 2020.
Mulfachri menekankan tiga hal penting dalam menghadapi Kongres PAN. Pertama, semua kader menghadapi kongres dengan riang gembira. Kompetisi lima tahunan tersebut merupakan perlombaan menebarkan kebaikan antar kader partai, karenanya urusan internal jangan sampai bawa-bawa pihak luar yang justru akan membuat rumit persoalan PAN ke depan.
Kedua, jika terpilih ia berjanji membuat perubahan besar tata kelola partai dari konsolidasi struktur hingga pengelolaan pilkada yang mencerminkan aspirasi dan harapan kader. Ia mengajak mewujudkan harapan bersama.
Ketiga, kader tidak perlu takut dengan isu terkait rekomendasi pilkada yang membuatnya terbelenggu untuk memberikan dukungan kepada kandidat tertentu. Aturan rekomendasi pilkada sudah diatur dalam peraturan partai. Semua harus mematuhinya tanpa kecuali.
Sementara itu, Wakil Walikota Palu, Sigit Purnomo, alias Pasha Ungu, sebagai kader PAN menggubah lagu "Tercipta Untukku" sebagai dukungan untuk Mulfachri.
“Aku ingin Bang Mulfachri, jadi ketum baru nanti...” seluruh kader bernyanyi dipandu Pasha Ungu.
Dalam menyampaikan keterangan pers, Mulfachri didampingi Hanafi Rais sebagai calon sekjen, Ketua Tim Pemenangan Mulfachri, Ahmad Riski Sadiq, serta beberapa ketua dan sekretaris DPW-DPD PAN pendukungnya. Dewan Pimpinan Pusat PAN sendiri telah memutuskan akan menggelar kongres partai di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 10-12 Februari 2020.
Mencuat, Dugaan Dimas Anggara Tak Sadar Saat Tampar Kiesha Alvaro
Dugaan ini pun disebut-sebut muncul usai ramainya asumsi terkait konteks dan kronologi di balik insiden penamparan tersebut.
