Khofifah Masuk Radar Golkar untuk Dampingi Airlangga di Pilpres 2024

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua dari kanan) saat berkunjung ke rumah Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis malam, 5 Juli 2018.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Timur bertekad untuk mengusung ketua umumnya, Airlangga Hartarto, maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Kini, partai berlambang beringin rindang itu mempertimbangkan untuk meminang Khofifah Indar Parawansa sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Airlangga.  

Kata Khofifah usai Diperiksa Kasus Korupsi Dana Hibah Jatim

Ketua DPD Partai Golkar Jatim M Sarmuji mengatakan, seluruh kader hingga tingkat kabupaten/kota sudah sepakat untuk mengantarkan Airlangga di Pilpres 2024. Dorongan itu merupakan hasil dari berbagai forum resmi Golkar secara nasional maupun provinsi. Pengurus dan kader di seluruh tingkatan bulat mendukung Menteri Perekonomian RI itu.

Menteri Koordinator Perekonomian sekaligus Ketum Golkar AIrlangga Hartarto

Photo :
  • Istimewa
KPK Bakal Cecar Khofifah soal Administrasi di Kasus Korupsi Dana Hibah Jatim

Bukan semata karena pimpinan partai, menurut Sarmuji, Airlangga memiliki kans besar bersaing di Pilpres 2024. Dia merujuk pada hasil survei yang ada, di antaranya hasil survei yang dirilis The Republic Institute terkait perilaku pemilih di Jatim yang menyebut popularitas Airlangga di angka 65,3 persen. Sementara elektabilitasnya berada di angka 4,5 persen.

"Jalan Pak Airlangga untuk menang Pilpres, khususnya di Jawa Timur, sangat terbuka," kata Sarmuji kepada wartawan di Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu, 20 Oktober 2021.

21 Tersangka Sudah Ditetapkan, Khofifah Diperiksa sebagai Saksi Hari Ini

Untuk menyukseskan langkah Airlangga ke depan, Sarmuji menginginkan ada figur Jatim yang mendampingi di Pilpres 2024. "Bu gubernur salah satu yang layak dipertimbangkan. Calon yang lain juga terbuka," kata Sarmuji.

Ketua Bidang Tarif dan Usaha DPP Gapasdap, Rahmatika

Gapasdap Sebut Usulan Khofifah Tambah Kapal di Ketapang-Gilimanuk Perlu Kajian yang Tepat

Kemacetan yang terjadi di Ketapang bukan disebabkan oleh kekurangan kapal, melainkan karena keterbatasan jumlah dermaga.

img_title
VIVA.co.id
28 Juli 2025