Disuruh Belajar Matematika, Demokrat Lawan Data Adian Soal Harga BBM

Ilustrasi Partai Demokrat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA Politik – Sekretaris Bakomstra DPP Partai Demokrat, Hendri Teja beraksi terhadap tulisan politikus PDIP Adian Napitupulu yang meminta kader Demokrat belajar matematika dan sejarah dulu, sebelum demo kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM. Hendri menyebut pemaparan Adian harus diluruskan, karena banyak penyesatan logika. 

ESDM ke SPBU Swasta: Mau Kosong sampai Akhir Tahun atau Sepakat dengan Pertamina?

Pertama, kata Hendri, Adian mestinya crosscheck data. Kenaikan BBM era Presiden SBY (2004-2009 dan 2009-2014) sangat tergantung harga minyak mentah dunia. Jika harga minyak mentah dunia naik, maka harga BBM naik, dan begitu sebaliknya. 

Politikus PDIP sekaligus Aktivis 98, Adian Napitupulu

Photo :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

ESDM Ungkap Nasib BBM yang Diimpor Pertamina Tapi Ditolak Vivo

“Makanya, era SBY pernah menurunkan harga BBM premium hingga Rp 4.500 ketika harga minyak mentah dunia turun. Sementara pada Juli 2018, ketika harga minyak mentah dunia meroket sampai US$ 128,08 per barel, SBY mampu mempertahankan harga BBM Premium diangka Rp 6.000,” kata Hendri dalam keterangannya, Jumat, 9 September 2022.

Hendri lantas membandingkan dengan era Jokowi yang mematok harga BBM pertalite pada kisaran Rp 7.450 - Rp 8.400 pada 2015-2018, padahal saat itu harga minyak dunia sedang anjlok. Misalnya, kata dia, pada Januari 2016, harga minyak mentah dunia jatuh ke titik terendah yaitu US$ 27,02 per barel, tapi harga BBM pertalite tetap dipatok Rp 7.900. 

Pertamina Grand Prix of Indonesia di Mandalika, Pasokan BBM Tambahan Disiapkan

“Bisa anda bayangkan? Harga minyak mentah dunia lebih murah US$ 100 dollar dari era SBY, tapi harga BBM era Jokowi justru lebih mahal Rp 1.900,” ujarnya.

Kedua, terang Hendri, jika mengacu pada UMP Jakarta 2013, ketika Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan ngotot menolak kenaikan BBM, pemerintahan SBY telah menetapkan peraturan terkait kebutuhan hidup layak sehingga UMP 2012 ke 2013 bisa naik 44 %. 

“Bandingkan dengan kenaikan BBM tahun ini di mana UMP Jakarta 2022 cuma tumbuh 0,8 % dari 2021. Tragisnya, setelah Anies merevisi UMP 2022 Jakarta sebesar 5,1 %, dia malah digugat ke pengadilan,” kata Hendri.

Demokrat Pertanyakan Efek Pembubaran Petral

Ketiga, Hendri mempertanyakan maksud Adian membangga-banggakan pembubaran Petral. Untuk diketahui, Petral dibubarkan di tahun pertama Jokowi menjadi Presiden RI periode 2014-2019.

“Bukankah Pertamina masih merugi? Bukankah Progam BBM 1 harga gagal? Bukankah harga BBM tetap mahal ketika harga minyak mentah dunia turun, tetapi naik ketika harga minyak mentah dunia naik? Jadi, apa sebenarnya dampak pembubaran Petral terhadap turunnya harga BBM? Enggak tampak juga kan?” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya