Percaya Demokrasi, Prabowo Subianto Sebut Kebebasan Pers Bisa Kendalikan Penguasa

Prabowo Subianto
Sumber :
  • dok. Istimewa

Jakarta - Calon presiden atau capres nomor urut 2 di Pilpres 2024, Prabowo Subianto, meyakini kebebasan pers mampu mengawal kemajuan demokrasi di Indonesia. Kebebasan terhadap pers harus tetap ada di Indonesia. Kebebasan pers, kata dia dapat menjadi penyeimbang informasi dalam berdemokrasi.

Pengamat Keamanan Internasional Sebut di Era Prabowo TNI Tak Lagi Bicara Minimum tapi Optimum Essential Force

Dengan begitu, maka masyarakat akan mampu mengetahui dengan mudah kondisi dan perkembangan yang terjadi di Indonesia. Tak hanya itu, Prabowo juga meyakini kebebasan pers bisa menjadi kontrol dan mengendalikan pemerintah yang tengah berkuasa. 

"Kebebasan pers itu adalah check and balance, itu untuk mengendalikan penguasa," ujar Prabowo dalam diskusi bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Januari 2024. 

PSI Doakan Pihak yang Mau Jauhkan Prabowo-Jokowi Segera Insaf: Itu Mustahil!

"Kebebasan pers yang dinamis, pers yang kalau perlu keras, terkadang sakit hati kita kalau baca, tetapi itu mengendalikan kita, itu memberi tahu kita there’s something wrong ada masalah di negara kita,” sambungnya.

Dengan informasi dari pers, maka penguasa dapat bertindak dan menerima masukan untuk berubah ke arah yang lebih baik. 

Alasan Jokowi Absen di Upacara HUT ke-80 TNI Terungkap

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Partai Gerindra ini meyakini pers memiliki peran penting dalam demokrasi di Indonesia. Dia pun menekankan dirinya terus mengikuti proses demokrasi hingga saat ini.

“Saudara-saudara saya orang yang percaya dengan demokrasi. Saya kira saya sudah buktikan komitmen saya terhadap demokrasi,” tandas Prabowo. 

Truk ODOL

Tak Akan Ditunda Lagi, AHY Tegaskan Kebijakan Zero ODOL Efektif 2027

AHY menegaskan, kebijakan Zero ODOL alias truk obesitas tidak akan ditunda lagi, dan akan mulai efektif diterapkan tahun 2027 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
6 Oktober 2025