Ganjar Jelaskan Maksud Cuitan 'Ojo Adigang, Adigung, Adiguna' Usai Debat Cawapres

Ganjar berkunjung ke Pondok Pesantren Roudlotussholihin, Lampung Selatan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Lampung - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo membuat cuitan di akun X pribadinya @ganjarpranowo 'Ojo Adigang, Adigung, Adiguna' usai debat calon wakil presiden yang diselenggarakan KPU RI pada Minggu, 21 Januari 2024 malam. Dalam cuitannya, menanyakan arti dari kata-kata tersebut.

Partisipasi Pemilih di Pemilu Presiden Korsel Diklaim Tertinggi Sepanjang Sejarah

"Ojo Adigang, Adigung, Adiguna. Ada yang tau artinya?," tulis Ganjar dalam cuitannya seperti dikutip VIVA.

Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo

Photo :
  • Istimewa
Evo Morales Dilarang Maju Lagi jadi Capres, Bentrokan Berdarah Pecah di Bolivia

Ganjar Pranowo mengaku cuitan dalam akun X-nya itu tak bermaksud ditujukan kepada pasangan capres-cawapres tertentu. Ia mengatakan bahwa cuitannya itu berupa pesan agar seseorang tak merasa hebat karena menguasai sesuatu.

"Oh enggak dong (ditujukan pasangan tertentu). Kalau suasana politik seperti ini, jangan merasa jumawa, jangan merasa paling hebat, jangan merasa dirinya lebih menguasai gitu. Itu untuk semua, jangan tersinggung kalau ada yang nge-tweet gitu dan jangan baperan," kata Ganjar kepada wartawan di Lampung Selatan, Senin, 22 Januari 2024.

Anak Donald Trump Masuk Daftar Kandidat Capres AS 2028

Di sisi lain, Ganjar Pranowo menyebut debat cawapres keempat memiliki berbagai gestur politik dari masing-masing kandidat. Ia mengaku biar masyarakat Indonesia yang menilai ketiga kandidat cawapres 

"Ya enggak apa-apa, itu kan diskusi yang cukup dinamis, maka publik pasti akan menilai, satu substansinya, dua pasti cara menyampaikan, tiga gestur begitu ya. Makanya kalau kita menampilkan data dan fakta dan terus, orang berdebat bagus," ujar Ganjar.

Ganjar Pranowo-Mahfud MD Dalam Acara Paku Integritas KPK

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Ganjar mengaku lebih memilih debat saling lempar tanya jawab kepada masing-masing kandidat capres maupun cawapres. Menurutnya, dalam debat tanya jawab akan membuat masyarakat lebih yakin gagasan yang disampaikan.

"Saya masih merindukan suasana debat bukan suasana tanya jawab, sehingga orang bisa langsung memotong pembicaraan pada sesuatu yang mungkin tidak jelas, apakah klarifikasi diksi, apakah kemudian substansi, apakah kemudian konsepsi maka publik akan makin yakin. Jadi, pendalamannya disitu bukan yang sifatnya lain-lain lah," pungkasnya.

Gedung Mahkamah Konstitusi

Tengok Lagi Putusan MK soal Batas Usia Capres-Cawapres yang Final dan Mengikat usai Permintaan Makzulkan Gibran

MK memutuskan menolak seluruh permohonan pengujian Pasal 169 huruf q UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu sebagaimana dimaknai dalam putusan MK nomor 90/PUU-XXI/2023.

img_title
VIVA.co.id
3 Juni 2025