Gelora Tolak PKS, Keponakan Prabowo Sebut Koalisi Prabowo-Gibran Masih Terbuka

Rahayu Saraswati, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran
Sumber :
  • Dok.Istimewa

Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati djojohadikusumo, menyatakan partainya terbuka bila PKS ingin bergabung ke dalam pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka

Terpopuler: Golkar Respons Dugaan Perselingkuhan Ridwan Kamil, Prabowo dan Jan Ethes di Istiqlal

Pernyataan tersebut disampaikan politisi yang juga keponakan Prabowo itu, untuk merespons penolakan Partai Gelora terhadap PKS untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran.

"Untuk saat ini tentunya kami masih sangat terbuka untuk pihak manapun yang mungkin akan bergabung ataupun tidak itu ada di pihak daripada pimpinan, dan juga tentunya ketua-ketua dari partai-partai," kata Sara, begitu karib disapa, kepada wartawan, Kamis, 2 Mei 2024.

Prabowo Ajak Jokowi Bukber di Istana, Ini Catatan Pertemuan Empat Mata Keduanya

Sara menyadari dinamika politik masih amat dinamis. Sehingga terbuka peluang bagi partai politik di luar pengusung Prabowo-Gibran untuk masuk ke dalam koalisi.

"Dinamika politik tentunya masih sangat dinamis, organik, apa pun bisa terjadi. Komunikasi selalu terbuka, bahkan sebelum kampanye selesai, sebelum 14 Februari, masih terus berjalan," kata Sara.

Momen Prabowo Tanya Jay Idzes Tinggal di Mana, Fakta Mengejutkan Wartawati Dibunuh Oknum TNI AL

Sebelumnya, Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengatakan, pihaknya siap menjadi oposisi atau koalisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Pasalnya, PKS sudah memiliki pengalaman saat menjadi oposisi dan berada di dalam koalisi.

"PKS punya pengalaman 10 tahun koalisi di masa Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan 10 tahun oposisi di masa Pak Jokowi (Joko Widodo). Jadi oposisi enggak ada masalah, koalisi (dengan Prabowo-Gibran) siap. Kami lihat dinamikanya," kata Jazuli.

Terpopuler: UGM Pecat Guru Besar Farmasi, Tim Pengamanan Kapolri Ipda Endry Minta Maaf

Pimpinan Universitas Gadjah Mada (UGM) menjatuhkan sanksi pemecatan terhadap seorang guru besarnya menjadi sorotan artikelnya terpopuler di Kanal News VIVA.

img_title
VIVA.co.id
8 April 2025