Sekjen PDIP Hasto: Kita Masih Sering Mewarisi Hukum Kolonial Dalam Bentuk Arogansi Kekuasaan

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut, saat ini Indonesia masih mewarisi cara-cara kolonial dalam bentuk arogansi kekuasaan di dalam sektor hukum. Namun ia menegaskan PDIP beruntung memiliki rekam jejak sejarah dalam melawan semangat kolonialisme. 

Djarot Pastikan Kongres PDIP Digelar Tahun Ini, Kapannya Ditentukan Megawati

Hal itu disampaikan Hasto, dalam sambutannya saat membuka Sekolah Hukum yang digelar DPP PDIP di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 14 Juni 2024. 

Mulanya, Hasto menyinggung jika keterjajahan hukum kolonial benar-benar dirasakan oleh para pendiri bangsa, salah satunya Presiden Pertama RI Soekarno. Ia menilai, dengan tekanan dari kolonialis, justru berujung pada perjuangan Indonesia merdeka. 

PDIP di Peringatan Kudatuli 27 Juli: Partai Wong Cilik Bangkit dan Melawan Kalau Ditekan

"Tetapi sekian lama kita merdeka, oleh perjuangan yang berdarah-darah, yang secara luar biasa, dilakukan oleh para founding fathers kita, tapi ternyata kita masih sering mewarisi hukum-hukum kolonial dalam bentuk arogansi kekuasaan itu," kata Hasto. 

Hasto lantas mengisahkan apa yang dialami oleh Bung Karno, yang hampir ditangkap bersama teman-teman seperjuangannya di Partai Nasional Indonesia (PNI). Meski ancaman penangkapan itu nyata, justru Bung Karno tak gentar melawan hukum kolonial. 

Dengar PDIP Ditarget Suaranya Cuma 7 Persen di 2029, Ribka Tjiptaning Beri Jawaban Menohok

"Setelah menggelorakan semangat Indonesia merdeka, sekarang dan sekarang, itu bukan ucapan yang mudah, karena menghadapi suatu tantangan hukum," kata Hasto. 

"Lalu Bung Karno ditanyakan, ditanya oleh Bung Gatot, Sekretaris Jenderal PNI saat itu, apakah Bung Karno siap untuk menghadapi risiko yang terburuk di dalam menghadapi hukum kolonial itu? Lalu Bung Karno mengatakan, seseorang jangan melibatkan dirinya ke dalam perjuangan hidup atau mati, jika dia sebelumnya tidak insaf akan akibatnya," sambungnya. 

Atas dasar itu, politikus asal Yogyakarta ini meminta seluruh kader PDIP untuk berbangga lantaran memiliki rekam jejak sejarah perjuangan melawan hukum kolonial. 

"Jadi saudara-saudara sekalian, berbanggalah, bahwa PDI Perjuangan ini memiliki rekam jejak sejarah perjuangan dengan Partai Nasional Indonesia, dimana para pemimpinnya berani berjuang meskipun harus menghadapi hukum kolonial," jelasnya. 

Lebih lanjut, Hasto mengungkapkan, Bung Karno pernah menyampaikan jika musuh akan selalu mengerahkan segala cara untuk tak melepas cengkramannya. Namun Bung Karno tetap teguh pada pendirian bahwa musuh pasti akan hancur dan kemenangan akan diraih. 

Ia pun mengingatkan jika jangan pernah berpikir kalau meraih kemerdekaan adalah hal yang mudah. Pasalnya Bung Karno telah memberi contoh dengan harus melalui berbagai perjuangan. 

"Jadi Bapak-Ibu dan saudara-saudara sekalian, kita adalah partai pejuang, sejak zaman kolonial, kita, Bung Karno menghadapi suatu bentuk ketidakadilan, dari hukum-hukum Belanda, untuk memenjarakan, mereka yang berjuang, bagi keadilan, bagi kebenaran," pungkasnya.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto

Hukuman Lebih Berat daripada Pelaku Korupsinya, Hasto Gugat Pasal Perintangan Penyidikan dalam UU Tipikor ke MK

Permohonan diajukan pada Kamis 24 Juli atau satu hari sebelum Hasto divonis dalam kasus dugaan perintangan penyidikan dan suap pada Jumat 25 Juli.

img_title
VIVA.co.id
28 Juli 2025