Cak Imin Nilai Prasetyo Hadi Layak Jadi Jubir Presiden, Ungkit Momen Temui Pendemo
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Jakarta, VIVA – Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, Muhaimin Iskandar, menilai Mensesneg Prasetyo Hadi layak menjadi Juru Bicara Presiden Prabowo Subianto.
"Layak dia, layak dan bagus sekali," katanya kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 23 April 2025.
Mensesneg Prasetyo Hadi menemui massa aksi demonstrasi Indonesia Gelap di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat (sumber: istimewa)
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Politisi yang akrab disapa Cak Imin lantas mengungkit momen saat Prasetyo Hadi menemui mahasiswa yang menjadi massa aksi 'Indonesia Gelap' di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Februari 2025 lalu.
Menurutnya, hal itu menjadi bukti bahwa Prasetyo cocok menjadi corong Presiden. Dia mengaku senang dengan cara Prasetyo kala menemui demonstran saat itu.
"Tentu saya menyambut baik, saya sangat senang, dan terbukti waktu Mensesneg menemui mahasiswa demo, berbicara dengan teman-teman mahasiswa bahkan naik panggung juga ketika menjelaskan berbagai agenda pemerintah. Pak Mensesneg betul-betul menguasai, layak dia," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi ditunjuk menjadi juru bicara (jubir) Presiden RI Prabowo Subianto.
Prasetyo mengatakan, tak perlu ada pelantikan terkait penunjukkan dirinya sebagai jubir baru Presiden Prabowo.
“Enggak perlu dilantik, kita semua diharapkan menjadi juru bicara terutama kalau saya posisi sebagai Mensesneg diminta juga untuk ikut aktif,” kata Prasetyo kepada wartawan, Kamis, 17 April 2025.
Lebih lanjut, Prasetyo menyebut kehadirannya sebagai jubir baru Presiden tidak menggantikan posisi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) yang diemban Hasan Nasbi.
Dia menjelaskan, posisinya sebagai jubir adalah untuk membantu proses komunikasi Prabowo ke publik.
“Enggak ada. Semua bareng, PCO tetap, nah kita tetap diminta untuk membantu,” jelas dia.
Prasetyo membantah penunjukan dirinya sebagai jubir bukan karena komunikasi pemerintah yang sering blunder. Langkah ini diyakini untuk menguatkan komunikasi antara pemerintah dan publik.