Dave Laksono Ingin Kode Etik ASEAN-China Sesuai Hukum Internasional

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono
Sumber :
  • VIVA.co.id/Edwin Firdaus

Jakarta, VIVA – Penyelenggaraan KTT ASEAN tahu 2025, ingin dijadikan momentum dalam upaya untuk menyelesaikan konflik di Laut Cina Selatan, LCS. ASEAN dan China sudah punya kesepakatan untuk mempercepat negosiasi kode etik atau code of conduct, COC. Ini dilakukan dalam rangka stabulitas kawasan dan upaya mengurangi ketegangan.

Prabowo Diharap Bisa Jadi Jembatan Perdamaian Konflik Thailand-Kamboja

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, Menyebut ini sebagai langkah positif bagi ASEAN dan juga China. Indonesia diminta untuk aktif dalam proses diplomasi di dalamnya.

"Indonesia harus memastikan setiap kesepakatan mencerminkan kepentingan nasional dan regional. Kita tidak boleh lengah dalam menghadapi dinamika geopolitik yang terus berkembang," kata Dave, dikutip Minggu 25 Mei 2025.

IHSG Ditutup Rebound ke Level 7.543, Emiten Prajogo Pangestu Menguat 260 Poin

Dengan kesepakatan ASEAN dan China, ketegangan di LCS bisa dikurangi. Mengingat lokasi itu kerap menjadi tempat konflik geopilitik. Dengan percepatan negosiasi tersebut, komitmen perindungan ASEAN dan China dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat.

Ditengah upaya ini, tantangan tetap ada. Apalagi terkait dengan beberapa negara anggota dari ASEAN yang punya klaim tumpang tindih di wilayah tersebut. Maka kode etik harus dibuat dengan kesepakatan yang kuat dan mengikat, agar tidak muncul ketidakpastian baru.

China Minta Thailand dan Kamboja Turunkan Tensi, Siap Fasilitasi Perundingan

Dave Laksono juga menekankan pentingnya dialog dan diplomasi. Ini harus dilakukan sebagai jalan dalam penyelesaian sengketa.

"Kita tidak boleh terlalu bergantung pada kekuatan eksternal. ASEAN harus tetap solid dan bersatu dalam menghadapi tantangan ini," katanya.

Menurut politisi Partai Golkar itu, percepatan negosiasi ini menjadi ujian bagi ASEAN. Ujian untuk solidaritas regional. Meski demikian, Dave berharap Indonesia terus berperan aktif memastikan COC berjalan sesuai prinsip yang disepakati.

"Kita harus tetap mengedepankan dialog dan diplomasi dalam menyelesaikan konflik di Laut Cina Selatan," katanya.

Militer kamboja tengah menyiapkan artileri roket ke arah Thailand

Konflik Thailand Kamboja Diproyeksi Belum Akan Mereda, Pakar Ungkap yang Kemungkinan Bisa Terjadi

Gencatan senjata dalam konflik yang terjadi antara Thailand dan Kamboja diproyeksikan belum akan terjadu dalam waktu dekat.

img_title
VIVA.co.id
26 Juli 2025