Banggar Bantah Anggaran DPR Naik Jadi Rp 9,9 Triliun Tahun 2026, Begini Penjelasannya
- [tangkapan layar]
Jakarta, VIVA – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah membantah anggaran DPR RI mengalami kenaikan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Adapun dalam RAPBN 2026, anggaran untuk DPR RI tertulis sebesar Rp 9,9 triliun. Angka ini meningkat dari APBN 2025 sebesar Rp 6,69 triliun.
Said menjelaskan total Rp 9,9 triliun merupakan gabungan dari dua nomenklatur, yakni untuk DPR RI dan Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR. Dia menyebut anggaran DPR tahun 2026 yaitu Rp 6,7 triliun. Sedangkan Rp 2,2 triliun milik Setjen DPR.
Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah
- Tangkapan layar YouTube TV Parlemen
“Anggaran DPR tahun 2026 bukan Rp 9,9 triliun. Yang benar adalah Rp 6,7 triliun. Rp 2,2 triliun itu anggarannya kesekjenan DPR. Jadi ASN enggak mau digaji? Mau diambil DPR semua? Tidak,” kata Said di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa 23 September 2025.
“Sehingga ketika nyebut Rp 9,9 triliun, hati-hati ada dua nomenklatur. Nomenklatur pertama tentu kesekjenan Rp 2,2 triliun. Nomenklatur kedua baru DPR Rp 6,7 triliun,” lanjutnya.
Ketua DPP PDIP ini memastikan anggaran DPR tahun 2026 tidak akan mengalami kenaikan. Kata Said, DPR akan bersikap hati-hati dalam urusan anggaran.
“Sehingga kalau ditulis Rp 9,9 triliun dibagi 580 (anggota DPR), waduh Mak Jan, dengan segala hormat, kami punya etik, empati, dan simpati. Itu tiga pegangan DPR kali ini. Kami akan mawas diri betul,” jelas Said.
Saat ini, kata Said, DPR akan lebih memilah-milah dalam alokasi anggaran, baik untuk keperluan DPR maupun Setjen DPR.
“Tidak ada kenaikan dan justru kami ingin memilah-milah sekarang mana sih yang sungguh-sungguh untuk ASN, kesekjenan. Mana sih yang sungguh-sungguh untuk DPR, tidak anggotanya. Ketika bicara DPR, ada dua staf administrasi. Bicara DPR, ada lima tenaga ahli,” kata dia.
tvOnenews/Syifa Aulia