Perusahaan Turki Tawarkan Investasi Rp13 Triliun di Aceh

Ilustrasi geothermal power plant
Sumber :
  • Antara/ Anis Efizudin

VIVA – Konglomerasi perusahaan asal Turki, Hitay Holding menawarkan investasi senilai US$1 miliar atau sekitar Rp13 triliun di Aceh. Investasi itu akan digunakan untuk menggarap proyek pembangkit listrik geothermal sebesar 220 megawatt di Gunong Guerudong, Kabupaten Bener Meriah, Aceh.

IHSG Ngegas ke Level 6.772 pada Penutupan Hari Ini, Simak 4 Saham Menguat Pesat

Saat ini, perusahaan tersebut tengah menunggu pengumuman pemenang tender dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Selain Hitay, tender tersebut diketahui juga diikuti oleh KS ORKA, perusahaan yang berasal dari China.

“Insya Alah kami segera menggarap proyek tersebut,” ujar Chairman Hitay Holding Mehmet Emin Hitay, usai melakukan pertemuan dengan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf di Aceh, Selasa 3 April 2018.

Mampukah Danantara Tarik Investasi Asing Masuk ke Indonesia? Begini Kata Ekonom

Mehmet mengatakan, pihaknya sudah empat kali datang ke Aceh untuk membahas rencana investasi ini. Dukungan dari Pemerintah Aceh pun diharapkan akan terus dilakukan. 

Kunjungan Hitay Holding ke Kantor Gubernur Aceh.

Posisi Investasi Internasional Indonesia Naik Jadi US$274,0 Miliar di Kuartal III-2024

Kunjungan Hitay Holding ke Kantor Gubernur Aceh.

Dia menjelaskan, Hitay nantinya akan melakukan pengeboran enam sumur untuk mendapatkan sumber energi geothermal dalam jangka waktu dua tahun. Gunong Geurudong pun ditaksir mempunyai potensi energi yang besar.

Sementara itu, Irwandi Yusuf dalam pertemuannya dengan Mehmet juga menawarkan berbagai peluang investasi lainnya. Di antaranya, investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe, investasi dalam bidang perikanan, pertanian serta pariwisata.

Irwandi juga meminta Mehmet mengajak investor lainnya di Turki untuk berinvestasi di Aceh dalam berbagai bidang.

Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P Roeslani

Investasi Asing Tembus Rp 202,2 Triliun di Q2-2025, Singapura Masih Mendominasi

realisasi PMA masih didominasi Singapura yakni sebesar US$8,8 miliar, diikuti Hong Kong US$4,6 miliar, China US$3,6 miliar, dan Malaysia sebesar US$1,7 miliar.

img_title
VIVA.co.id
29 Juli 2025