Jokowi Ingin Pendorong Ekonomi Non APBN Dioptimalkan

Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan kepada wartawan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajaran menteri Kabinet Kerja untuk mampu mengoptimalkan faktor-faktor pendorong ekonomi di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Adapun, faktor itu di antaranya investasi dalam negeri serta ekspor.

Alfamart Punya 2.400 Toko di Filipina, Mendag Dorong UMKM Bisa Ikut Ekspor Produknya

Jokowi meminta daya saing serta iklim usaha senantiasa diperbaiki, sehingga faktor-faktor itu bisa turut mendorong perekonomian nasional.

"Untuk menggerakkan ekonomi kita di luar APBN, agar bisa tumbuh secara berkualitas, sekali lagi kuncinya ada di investasi dan ekspor," ujar Jokowi, saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 9 April 2018.

Kena Tarif 19 Persen, Anindya Bakrie Pede Ekspor RI ke AS Tumbuh Dua Kali Lipat

Menurut Jokowi, APBN hanya memiliki kontribusi sekitar 15 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Hal itu membuat APBN harus benar-benar digunakan secara efektif supaya mampu memberi dampak signifikan.

Jokowi meminta anggaran-anggaran seragam yang tercecer di banyak kementerian/lembaga, seperti anggaran riset dan pameran, disatukan di satu kementerian/lembaga saja sehingga terakumulasi serta lebih efektif.

Bursa Asia Melemah Tertekan Data Ekspor Jepang yang Lesu

"Sekali lagi, anggaran-anggaran harus diprioritaskan dan fokus untuk hal yang strategis," ujar Jokowi.

Industri sepatu dan sandal.

Sektor Usaha di Indonesia yang Dinilai Dapat Angin Segar Kebijakan Tarif Impor AS 19 Persen

Diketahui, tarif baru sebesar 19 persen terhadap produk ekspor asal Indonesia, jauh lebih rendah dari rencana sebelumnya sebesar 32 persen.

img_title
VIVA.co.id
18 Juli 2025