Bos PLN: Tolong Jangan Curi Listrik

Direktur Utama PLN, Sofyan Basir.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – PT PLN mengaku terus melakukan efisiensi demi mengatasi menguatnya dolar AS dan naiknya harga batu bara saat ini. Instruksi pemerintah untuk tidak menaikkan tarif listrik sampai 2019 tetap dipegang teguh. 

Israel Bikin Gaza Gelap Gulita, Pasokan Listrik Diputus Tambah Derita Rakyat Palestina

Efisiensi yang dilkukan pun berasal dari berbagai lini bisnis. Mulai dari pengembangan usaha hingga antisipasi pencurian listrik yang saat ini jadi perhatian serius. 

Direktur Utama PLN, Sofyan Basir mengatakan, pencurian listrik oleh oknum yang tidak bertanggung jawab menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi PLN. Bahkan potensi kehilangan pendapatan disebutnya mencapai Rp10 triliun dalam kurun waktu setahun.

Kawal Arus Mudik Hingga Balik Lebaran 2024, PLN Siaga di Zona Utama Transportasi Publik

"Tolong, bagi para pengusaha, industri, perumahan, (diimbau) untuk tidak lakukan pencurian," kata Sofyan di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 24 April 2018. 

Ke depan, ujarnya, pihaknya bersama dengan pihak penegak hukum akan melakukan monitoring perilaku pencurian yang sudah mulai membudaya di masyarakat. Bahkan, dia menyebut, pencurian telah terjadi di level rumah tangga hingga industri.

ESDM Pastikan Pasokan Listrik Lebaran 2024 Aman, PLN Siapkan 2.766 Posko Siaga

"Rumah tangga juga banyak, industri juga ada. Kemarin dua industri aja bisa dapat Rp300 miliar," katanya. 

Terkait sanksi, Sofyan menegaskan akan memberikan ganjaran yang setimpal sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku yaitu sanksi pidana.  Hal ini, menurutnya akan dikerja samakan dengan pihak Kepolisian.

"Hukum lah pidana. Tolong sampaikan itu bahwa mencuri itu pidana," ujarnya. 

Ilustrasi infrastruktur listrik

Dirut PLN: Pasokan Listrik di Bali 100 Persen Pulih

Pemulihan tersebut berlangsung kurang dari 12 jam – listrik di wilayah Bali telah sepenuhnya pulih pada Sabtu dini hari pukul 03.30 Wita. 

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2025