Direksi Pertagas Bakal Dirombak Guna Pertajam Struktur Holding Migas

Menteri Negara BUMN Rini Soemarno
Sumber :
  • VIVA/Daru Waskita

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno, mengatakan, akan ada perombakan susunan direksi di PT Pertamina Gas atau Pertagas. Langkah ini dilakukan setelah beberapa waktu lalu PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN mengakuisisi 51 persen saham Pertagas.

Melihat Strategi Pertagas Tingkatkan Ekonomi Petani di Kutai Timur

Meski begitu, Rini enggan merinci proses perombakan susunan direksi tersebut. Namun begitu, dipastikannya proses perubahan direksi tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut, atas proses holding BUMN minyak dan gas atau migas yang telah dilakukan.

"Ya tunggu saja tanggal mainnya dong. Perubahan pasti ada karena biar gimana nanti kan sudah menjadi holding," ungkap Rini saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta, Senin 3 September 2018.

Malaysia hingga Thailand Studi ke Prabumulih, Pelajari Inovasi Serat Nanas Binaan Pertagas

Untuk mengakuisisi Pertagas, PGN menyatakan, akan mencicil pembayaran bagi akuisisi 51 persen saham perusahaan itu. Nilai akuisisi sebesar US$1,2 miliar atau Rp16,6 triliun tersebut akan dicicil dua tahap.
 
Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim mengatakan, dalam Conditional Sale Purchase Agreement pada 29 Juni 2018 telah disepakati bahwa PGN menjadi perusahaan pengendali, karena telah mengakuisisi 51 persen saham Pertagas. Sementara itu, sisanya 49 persen tetap milik Pertamina. 

"Nilai transaksi kan US$1,2 miliar atau sekitar Rp16 triliun. Tahap pertama, kami akan lunasi Insya Allah di akhir September 50 persen dari US$1,2 miliar. 50 persennya lagi kami akan selesaikan di semester I-2019," ujar Jobi beberapa waktu lalu.

Dukung Pengembangan Industri Petrokimia, Pertagas Kerja Sama Bangun Infrastruktur Gas ke Polytama
Direktur Komersial Pertamina Gas, Kusdi Widodo [Humas PT Pertamina Gas (Pertagas)]

Monetisasi Lapangan Gas di Indonesia Timur, Pertagas Ungkap Tantangan dan Strateginya

PT Pertamina Gas (Pertagas) menegaskan komitmen untuk memperkuat infrastruktur midstream energi di Indonesia Timur.

img_title
VIVA.co.id
23 Mei 2025