Malaysia hingga Thailand Studi ke Prabumulih, Pelajari Inovasi Serat Nanas Binaan Pertagas

Forum Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) belajar pengolahan limbah daun nanas di Prabumulih
Sumber :
  • Dok. Pertagas

Jakarta, VIVA – Inovasi pengolahan limbah daun nanas di Indonesia menarik perhatian Forum Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT). Delegasi anggota forum internasional itu langsung melakukan kunjungan lapangan ke Prabumulih, Sumatera Selatan.

MU Diejek di Malaysia, Amorim: Saya Merasa Bersalah

Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari model pengembangan pertanian terpadu dan pengolahan hasil alam berbasis komunitas, yang dinilai berhasil menggabungkan inovasi teknologi, prinsip keberlanjutan lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Pengembangan pertanian terpadu ini diketahui dilakukan dalam program binaan PT Pertagas di Kota Prabumulih. Adalah Koperasi Miwa Pineapple berhasil mengubah limbah daun nanas menjadi serat bernilai tinggi, yang kemudian diolah menjadi berbagai produk kreatif seperti kain, tas, dan kerajinan tangan.

Raja Terkaya di Dunia Ini Memiliki 38 Pesawat Jet Pribadi

Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Gas, Imam Rismanto, menyampaikan bahwa kunjungan melihat langsung Inovasi yang berbasis limbah pertanian ini menjadi langkah awal kolaborasi yang lebih luas. 

“Harapannya setelah kegiatan kunjungan ini, akan terjalin kerja sama dalam pemasaran produk maupun peningkatan kualitas dan kuantitas olahan serat nanas,” ujarnya dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu, 14 Mei 2025. 

ASEAN All Stars Permalukan Tim Papan Bawah Liga Inggris

Limbah daun nanas diubah menjadi serat bernilai tinggi, yang kemudian diolah menjadi berbagai produk kreatif seperti kain, tas, dan kerajinan tangan.

Photo :
  • Dok. Pertagas

Pertagas, lanjutnya, sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina, terus mengembangkan program-program pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan swasembada pangan, keberlanjutan lingkungan, serta penguatan ekonomi masyarakat, khususnya di sekitar wilayah operasi perusahaan

Kunjungan dihadiri sejumlah tokoh penting dari tiga negara ASEAN, termasuk Direktorat Sayuran dan Tanaman Kementerian Pertanian RI, perwakilan dari Kementerian Pertanian Malaysia, serta delegasi dari Thailand. Mereka menyaksikan langsung proses pengolahan serat daun nanas dan produk-produk UMKM hasil olahan Koperasi Miwa Pineapple yang telah berhasil menyerap lebih dari 60 tenaga kerja lokal.

Kepala Seksi Tanaman Buah dan Sayuran Ditjen PPHP Kementan, Ernawati, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, menyampaikan apresiasinya.

“Koperasi MIWA merupakan contoh bagaimana limbah daun nanas bisa diolah menjadi serat berkualitas tinggi yang dimanfaatkan menjadi produk seperti kain, tas, dan sandal. Ini bukan hanya inovasi, tetapi juga membuka lapangan kerja dan mendorong industri rumah tangga. Saya sangat bangga karena inovasi ini sudah menerapkan prinsip zero waste dan berpotensi menjadi ikon Kota Prabumulih,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih atas peran Pertamina Gas yang telah melakukan pembinaan dan fasilitasi alat pengolahan.  “Kami berharap ke depan Koperasi MIWA dapat memproduksi barang jadi untuk meningkatkan daya saing produk di pasar internasional,” tambah Ernawati.

Salah satu tokoh lokal dan Ketua Koperasi Miwa Pineapple, Agus Zali, mengungkapkan rasa syukurnya atas perhatian dari forum internasional. 

“Kunjungan ini membuktikan bahwa apa yang kami kerjakan bersama Pertagas telah berdampak dan dilirik hingga mancanegara,” ungkapnya.

Program serat nanas ini menjadi bagian dari komitmen Pertagas dalam mendukung ekonomi sirkular, keberlanjutan lingkungan, dan kemandirian ekonomi masyarakat. Dengan jaringan pipa transmisi gas sepanjang 2.930 km di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, Pertagas terus mendorong integrasi operasional dengan program pemberdayaan masyarakat di wilayah operasinya, demi menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan berdaya saing.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya