Jokowi Akui Dana Riset RI Baru Rp26 Triliun, Butuh Pengembangan 

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • VIVA / Eduward Ambarita

VIVA – Presiden Joko Widodo mengungkapkan, dana pengembangan dan riset Indonesia memang baru sebesar Rp26 triliun. Hal itu diungkapkan Jokowi usai bertemu dengan CEO dan Founder Bukalapak Ahmad Zaky di Istana Merdeka. 

Direktur Bukalapak Mundur Lagi, Manajemen Buka Suara

"Supaya kita semuanya tahu bahwa dana pengembangan dan riset ini kita sudah Rp26 triliun," ujarnya, Sabtu 16 Februari 2019. 

Namun, ke depan, ia berencana membentuk sebuah lembaga riset yang sebelumnya direncanakan bernama Badan Riset Nasional. Supaya riset di Indonesia betul-betul memiliki sasaran yang tepat. 

Waspada Penipuan Program Bukalapak

"Sebuah kelembagaan besar. Agar arahnya itu jelas, tembakannya tepat, sehingga inovasi negara ini bisa muncul, muncul, muncul, muncul," ujar mantan Wali Kota Solo itu. 

Sekarang, lanjut Jokowi, dana tersebut masih tersebar di Kementerian dan Lembaga. Sehingga fokusnya ke arah mana belum terlihat begitu jelas. 

Bukalapak Cetak Pendapatan Rp 1,16 Triliun di Kuartal I-2024

"Jadi sudah gede sebetulnya anggarannya. Meskipun ke depan kita ingin mengembangkan," ujarnya menambahkan. 

Terkait ruang untuk swasta dalam pengembangan riset, Jokowi mengaku mendukung. Berbagai insentif pajak juga disiapkan seperti super deductible tax untuk swasta yang melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia maupun inovasi. 

"Kita juga harus mendorong dan mendukung baik yang namanya Gojek, Traveloka, Tokopedia, Bukalapak untuk memajukan ekonomi kita, semuanya kita dorong dan start up." (mus) 

Logo Bukalapak.

Dicecar BEI soal Strategi Atasi Defisit Rp 8,75 Triliun, Manajemen Bukalapak Buka Suara

PT Bukalapak.com (BUKA) memberikan jawaban kepada pihak Bursa Efek Indonesia (BEI), perihal permintaan penjelasan terkait upaya mengatasi defisit saldo laba Perseroan.

img_title
VIVA.co.id
14 Juni 2024