Cerita Wapres JK soal Lamanya Perundingan IA-CEPA dengan Australia

Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sumber :
  • Reza Fajri/VIVA.co.id.

VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai positif kesepakatan ekonomi dan dagang antara Indonesia dengan Australia atau Indonesia-Australia Comprehensive Economic Agreement atau IA-CEPA. Kerja sama itu sebenarnya dinegosiasikan sejak 2010 lalu, namun baru dapat terealisasi pada awal 2019.

Perjanjian Dagang RI-Kanada Rampung 2024, Mendag Zulhas Siap Dikomplain Kapan pun

"Menteri Perdagangan mengatakan bahwa perlu sembilan tahun menyelesaikan perjanjian ini. Ini waktu yang sangat lama," kata JK di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa 4 Maret 2019.

Wapres berharap, perjanjian ini tidak hanya bertahan untuk waktu yang lama, tetapi perjanjian juga berkualitas tinggi. JK meminta sosialisasi yang intens, agar masyarakat mengetahui perjanjian ini.

Ada Peluang Buat RI, Zulhas Akan Lakukan Ini Hadapi Resesi Global 2023

"Sehingga, semua orang memahami perjanjian dan dapat mengambil keuntungan dari manfaat yang akan datang dari ratifikasi perjanjian," ujar JK.

JK mengingatkan, Indonesia dan Australia sebenarnya sudah sering terlibat hubungan dagang. Salah satunya yakni impor daging sapi dari Australia. "IA-CEPA tidak akan berarti banyak, jika tidak sepenuhnya diimplementasikan," kata JK.

Kemendag: Perjanjian Dagang Indonesia-Iran Selesai Oktober 2022

IA-CEPA juga diyakini akan mampu meningkatkan ekspor Indonesia ke Negeri Kanguru tersebut. Indonesia akan melakukan ekspor sebanyak mungkin ke Australia, memanfaatkan segala kemudahan perdagangan yang termaktub di dalam IA-CEPA itu. (asp)

Ilustrasi ekspor impor.

Airlangga Bocorkan Framework Rapat Soal Tarif Dagang RI-AS, Simak Cakupannya

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, baik Indonesia maupun Amerika Serikat sepakat untuk merampungkan perjanjian dagang terbaru.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2025