700 Ribu Ton Beras Bulog Bakal Disalurkan untuk BPNT

Petugas memeriksa stok beras di Gudang Bulog Baru Cisaranten Kidul Sub Divre Bandung, Jawa Barat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

VIVA – Perum Badan Urusan Logistik akhirnya mendapatkan jatah penyaluran beras sebanyak 700 ribu ton untuk program Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT. Jumlah tersebut akan mulai disalurkan mulai Juli hingga Desember 2019.

Dana Rp16,6 Triliun yang Digelontorkan Sri Mulyani untuk Bulog Sudah Cair, Siap Serap 3 Juta Ton Beras!

Demikian disampaikan Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar, usai menghadiri rapat koordinasi tentang pembahasan penyaluran beras di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019.

"Ya kalau tadi di rapat pengembangan (penyaluran BPNT), sama ini (penyaluran beras), ini hampir 700 ribuan ton," tutur dia.

Bulog Ungkap 5 Tantangan Produksi Beras yang Berdampak Pada Krisis Pangan

Selain telah mendapatkan porsi penyaluran beras, Bachtiar juga mengatakan, pihaknya telah mendapatkan persetujuan untuk menjadi penyalur beras utama bagi program BPNT. "Beras kita yang masukan dong, harapan kita 100 persen lah. Ya sudahlah (diputuskan dalam rapat)," ungkap dia.

Secara teknis, dia mengatakan, beras-beras Bulog yang nantinya disalurkan dalam program BPNT akan bisa dibeli masyarakat dengan kartu keluarga sejahtera. Kartu tersebut berisi saldo sebesar Rp110.000 per bulannya.

IIRC 2024, Bulog Ungkap Strategi Atasi Tantangan Produksi Beras

Saldo tersebut tidak bisa dicairkan, namun hanya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan bahan makanan pokok seperti telur dan beras di agen-agen yang menjadi penyalur program bantuan sosial pemerintah.

"Itu sudah ada namanya e-warung pakai Bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara). Pengembangan baru ini tentu perlu harus ada mesin EDC (electronic data capture) baru. Bulog dengan Kementerian Sosial sudah bicarakan dengan Perbankan Himbara." [mus]

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (Dok: Kementan)

Beras Premium Dioplos, Mentan: Ibarat Beli Emas 24 Karat, Cuma Terima 18 Karat

Mentan Amran mengibaratkan membeli beras premium oplosan semacam itu seperti membeli emas 24 karat, tapi yang diterima konsumen hanya 18 karat.

img_title
VIVA.co.id
15 Juli 2025