Perusahaan Sekuritas Ini Diperiksa BEI Soal Kasus Jouska

Ilustrasi investasi bodong.
Sumber :
  • vstory

VIVA – PT Bursa Efek Indonesia atau BEI melakukan pemeriksaan terhadap salah satu perusahaan sekuritas, yakni PT Phillip Sekuritas, terkait kasus investasi PT Jouska Finansial Indonesia yang heboh sejak beberapa waktu lalu.

BEI Bukukan Laba Bersih Rp 673 Miliar di Tahun 2024

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo mengatakan, melalui koordinasi dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan, pihaknya pun telah melakukan pemeriksaan kepada Phillip Sekuritas.

Meski demikian, Laksono mengaku masih belum bisa berbicara lebih jauh terkait proses pemeriksaan pihaknya terhadap Phillip Sekuritas tersebut.

Raup Rp 69,96 Miliar Hasil IPO, Cipta Sarana Medika Renovasi dan Bangun Gedung RS Baru

Baca juga: Pemerintah Utang ke PLN Rp45 Triliun, Baru Bayar Rp7,7 Triliun

Dia menegaskan, mekanisme dan proses pemeriksaannya tidak bisa dijelaskan kepada publik. Sampai saatnya nanti, BEI akan mengumumkannya ke publik.

Prabowo Sebut Rakyat Kecil Main Saham Ibarat Judi, Begini Respons BEI

"Nanti akan diumumkan pada waktunya. Proses ini tidak terbuka untuk publik," ujarnya Laksono kepada media, Selasa, 11 Agustus 2020.

Seperti diketahui, kabar soal dugaan bahwa perusahaan sekuritas tersebut ikut terlibat dalam kasus Jouska, sudah beredar di publik. Para klien Jouska ID diarahkan untuk membuka Rekening Dana Nasabah di Phillip Sekuritas, dengan aplikasi trading bernama POEMS.

Para klien Jouska ID umumnya merugi, karena diarahkan untuk berinvestasi membeli saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk atau LUCK. Pihak Jouska disebut memiliki akses untuk transaksi di akun kliennya, melalui aplikasi trading milik Phillip Sekuritas.

Hal itu ditambah keterkaitan lain, yakni bahwa Phillip Sekuritas adalah penjamin pelaksana emisi efek (lead underwriter) saat saham LUCK IPO. Phillip Sekuritas diketahui memegang 131,5 juta lembar saham LUCK senilai Rp37,47 miliar, dari total 154,6 juta lembar saham yang dilepas senilai Rp44 miliar.

Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan IHSG di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). (Foto ilustrasi)

Short Selling Bakal Diberlakukan Akhir September 2025, BEI Ungkap Tujuannya

Umumnya fasilitas short selling ini terintegrasi dengan margin trading, yang memberikan leverage beberapa kali lipat dari modal awal investor.

img_title
VIVA.co.id
2 September 2025