BEI Bukukan Laba Bersih Rp 673 Miliar di Tahun 2024
- vivanews/Andry Daud
Jakarta, VIVA – Self Regulator Organization (SRO) alias regulator pengatur perdagangan saham, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), melaporkan pertumbuhan pendapatan signifikan di sepanjang tahun 2024. Hal itu ditopang realisasi rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) sebesar Rp 12,85 triliun, dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp 10,75 triliun.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar secara virtual, Rabu, 25 Juni 2025, Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengatakan, pertumbuhan juga terjadi pada pendapatan jasa informasi sebesar 11,4 persen dan kenaikan beban sebesar 10,7 persen.
"BEI mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 673 miliar atau naik 16,3 persen, dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp 579 miliar," kata Iman dalam telekonferensi, Rabu, 25 Juni 2025.
Dirut BEI Iman Rachman.
- Antara.
Sementara untuk pertumbuhan aset, Iman melaporkan bahwa aset perseroan bertambah menjadi Rp 11,18 triliun atau naik 6,5 persen. Hal itu seiring dengan pertumbuhan ekuitas yang naik 10,9 persen menjadi Rp 8,25 triliun.
"Sehingga BEI pun berkomitmen untuk menjaga pertumbuhan pada tahun-tahun berikutnya," ujarnya.
Iman menambahkan, modal belanja investasi atau capital expenditure (capex) BEI tercatat sebesar Rp 279,57 miliar atau naik 32,5 persen, seiring dimulainya proyek Pembaruan Sistem Perdagangan dan Pengawasan.
"Hal ini berdampak pada penurunan kas dan setara kas Perseroan sebesar 24,5 persen sepanjang tahun 2024," kata Iman.
Selain itu, lanjut Iman, di sepanjang tahun 2024 BEI mencatat sebanyak 41 perusahaan tercatat baru, 144 emisi Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) atau surat utang baru, 15 saham tambahan hasil konversi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dan 81 saham tambahan hasil konversi Waran.
BEI juga berhasil menghimpun dana sebesar Rp 193 triliun, yang terdiri dari 41 pencatatan saham baru sebesar Rp 14,4 triliun dan EBUS sebesar Rp 143,6 triliun.
"Momentum pertumbuhan tersebut berlanjut di tahun 2025, dimana kita bisa lihat bahwa jumlah pencatatan saham baru sampai dengan akhir Mei sebesar 14 saham baru, dan 3 di antaranya merupakan lighthouse IPO," ujarnya.