Kepala BKPM Tegaskan Tak Ada Investor Kabur akibat UU Cipta Kerja

Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Demonstrasi penolakan Undang Undang Cipta Kerja menyebar di berbagai wilayah Indonesia, dan diikuti kalangan pelajar, mahasiswa hingga buruh. Mereka menuntut Omnibus Law kemudahan berinvestasi tersebut dicabut.

Muhammadiyah Minta Pemerintah dan DPR Revisi Aturan Terkait PSN, Ciptaker Hingga Minerba

Baca Juga: 35 Perusahaan Asing Tolak UU Cipta Kerja, BKPM: Mereka Tak Terdaftar

Meski demikian, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengklaim, minat investor dalam dan luar negeri ke Indonesia belum surut meskipun demonstrasi terhadap UU sapu jagat itu ricuh di beberapa titik.

Ribuan Buruh Jabar Bergerak ke Jakarta Hadiri Peringatan Hari Buruh di Monas

"Sampai hari ini belum ada niat investor yang batal karena demo atau ganggu iklim investasi, belum ada. Berdoa dapatkan yang terbaik agar demo selesai," kata Bahlil, Kamis, 8 Oktober 2020.

Menurut Bahlil, demonstrasi merupakan bentuk unjuk rasa yang biasa muncul di negara demokrasi. Bahkan, dia mengaku teringat masa-masa dirinya ikut demonstrasi saat-saat krisis 1998-1999. Katanya, kala itu dia ketua Senat Mahasiswa.

IHSG Ngegas ke Level 6.772 pada Penutupan Hari Ini, Simak 4 Saham Menguat Pesat

"Demo instrumen menyampaikan aspirasi dan sebagai negara demokrasi, demo yang baik, jaga ketertiban dan jangan sampai anarkis. Karena kita kan dalam negara yang kondisinya lagi susah semua, COVID," tuturnya.

Sebelumnya, Bahlil mengklaim bahwa kehadiran UU Cipta Kerja sangat-sangat ditunggu oleh para investor atau pengusaha. Bahkan, dikatakannya sebanyak 153 perusahaan antre masuk ke Indonesia setelah disahkannya UU Cipta Kerja.

"Kami ingin sampaikan bahwa ada 153 perusahaan yang siap masuk pascapemberlakuan UU Cipta Kerja, dengan itu maka otomatis akan banyak menampung lapangan pekerjaan," ucapnya secara virtual, Rabu, 7 Oktober 2020. (art)

Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P Roeslani

Investasi Asing Tembus Rp 202,2 Triliun di Q2-2025, Singapura Masih Mendominasi

realisasi PMA masih didominasi Singapura yakni sebesar US$8,8 miliar, diikuti Hong Kong US$4,6 miliar, China US$3,6 miliar, dan Malaysia sebesar US$1,7 miliar.

img_title
VIVA.co.id
29 Juli 2025