Rupiah Berpotensi Tertekan Dolar AS, Ini Pemicunya

Uang kertas rupiah dan dolar AS
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami penguatan pada pembukaan perdagangan hari ini. Hal itu dinilai karena adanya sentimen positif pasar terhadap aset berisiko.

BI Targetkan Rupiah Menguat ke Level Rp 16.300 per Dolar AS Usai Tertekan Sentimen Negatif Aksi Demo

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp14.421 per Selasa 23 Maret 2021. Posisi itu menguat 35 poin dari sebelumnya, yang berada di level Rp14.456 pada Senin, 22 Maret 2021.

Sementara itu, perdagangan di pasar spot hingga pukul 10.07 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.416 per dolar AS. Posisi itu melemah 9 poin atau 0,06 persen, dari level penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp14.407 per dolar AS.

Rupiah Melemah Meski Neraca Dagang RI Surplus di Juli 2025

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa yield obligasi pemerintah AS, terutama tenor jangka panjang, masih menjadi perhatian para pelaku pasar keuangan.

"Dua hari belakangan, yield tenor 10 tahun mengalami koreksi sedikit ke kisaran 1,66-1,69 persen, setelah mencapai level tertinggi di kisaran 1,75 persen," kata Ariston saat dihubungi VIVA Selasa, 23 Maret 2021.

Rupiah Melemah Meski Sektor Manufaktur Mulai Ekspansif

Kenaikan yield ini disebabkan oleh ekspektasi kenaikan inflasi di AS, karena prospek pemulihan ekonomi dan perilisan stimulus besar Pemerintah. Yield yang meninggi ini berarti harga obligasi tersebut menjadi terdiskon dan harga yang lebih murah ini menarik pelaku pasar untuk membeli obligasi tersebut sehingga yield terkoreksi.

Ariston menambahkan, naik turunnya yield obligasi pemerintah AS tersebut masih akan memengaruhi pergerakan nilai tukar lainnya terhadap dolar AS hari ini. Yield yang meninggi ini akan mendorong penguatan dolar AS pada nilai tukar lain dan sebaliknya.

Ia menyebut hari ini rupiah dibuka menguat karena sentimen positif pasar terhadap aset berisiko. Indeks saham Asia terlihat dibuka menguat mengikuti kenaikan indeks saham AS semalam.

"Tapi yield AS masih berpotensi bergerak naik lagi, rupiah pun berpotensi tertekan, mungkin ke kisaran 14.450. Potensi pergerakan USD IDR hari ini di kisaran 14.380-14.450," ujarnya.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS

Rupiah Melemah Usai Optimisme BI Soal Ekonomi RI 2026 Tumbuh 5,4 Persen

Di pasar spot hingga pukul 09.15 WIB rupiah ditransaksikan di level Rp 16.456 per dolar AS, melemah 40 poin atau 0,24 persen dari Rp 16.416 per dollar AS.

img_title
VIVA.co.id
4 September 2025