Kemenaker Dorong UMKM Beralih ke Digital Atasi Kesenjangan Sosial

Ilustrasi UMKM.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

VIVA – Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi mengatakan, pihaknya akan berupaya mengurangi kesenjangan sosial antara usaha besar dan usaha kecil menengah, sebagai salah satu strategi dalam mengatasi tantangan di era digitalisasi hari ini.

Hal itu diutarakannya dalam pertemuan G20 Second Employment Working Group (EWG), yang digelar secara virtual pada Kamis malam, 15 April 2021.

Anwar mengatakan, UMKM perlu beralih ke dalam bentuk kewirausahaan berbasis inovasi digital fabrication/talent hub, serta memprioritaskan masyarakat yang rentan seperti pengangguran, kelompok NEET (Not in Employment Education Training), dan penyandang disabilitas.

"Serta pemuda dan wanita yang membutuhkan perlindungan sosial dan insentif lebih banyak," kata Anwar dalam keterangan tertulisnya, Jumat 16 April 2021.

Dia menambahkan, sebenarnya di era digital saat ini terdapat peluang bagi pemerintah dalam mengembangkan daya saing pekerja, agar mampu berkarya dan menguasai dunia digital. 

Hal ini menurutnya sangat diperlukan, karena perkembangan digitalisasi dan dampak pandemi COVID-19 telah menciptakan double-disruption terhadap ekosistem ketenagakerjaan. 

Berbagai langkah telah diambil pemerintah dalam memanfaatkan peluang ini, seperti misalnya mengoptimalkan partisipasi pekerja dalam era digital dan mengikutsertakan pekerja dalam program jaminan sosial publik untuk meningkatkan perlindungan mereka. 

"Dan meningkatan kompetensi secara berkelanjutan," ujar Anwar.

Dorong UMKM Naik Kelas, Pertamina Patra Niaga Lakukan Sederet Inisiatif Ini

Selain itu, Anwar juga mengatakan bahwa era digitalisasi juga berpengaruh terhadap situasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Karena saat ini bidang ketenagakerjaan mengalami perubahan dalam kondisi kerja, jam kerja, serta lingkungan kerja yang dapat menimbulkan potensi bahaya (hazard) baru bidang K3.

Dalam menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang kondusif serta memberikan perlindungan ketenagakerjaan, lanjut Anwar, saat ini pemerintah masih menyusun kebijakan publik yang sejalan dengan munculnya 'Future of Work' melalui dialog sosial.

Kemendag Catat Transaksi UMKM Bisa Ekspor Semester I-2025 Capai Rp1,46 Triliun

"Dengan melibatkan tripartit dalam membangun pasar kerja yang fleksibel dan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas," ujarnya.

Diketahui, pada pertemuan ini Anwar menyampaikan dukungan Indonesia terhadap isu yang dikemukakan oleh Presidensi G20 Italia, Mr. Carmelo Barbarello, mengenai pola kerja. 

Mendagri Imbau Pemerintah Daerah Dukung UMKM Urus Sertifikasi Halal

Anwar berharap, pertemuan kedua G20 Employment Working Group (EWG) ini akan dapat memberikan kontribusi yang konkrit terhadap pemulihan perekonomian melalui sektor ketenagakerjaan.

SMEXPO Merah Putih

Skala Lokal, Visi Global: Strategi UMKM Bersaing di Pasar Nasional Dibedah di SMEXPO Merah Putih

Upaya mendorong UMKM Indonesia naik kelas kembali diperkuat melalui ajang SMEXPO Merah Putih yang berlangsung di Grha Pertamina, Jakarta, 11–15 Agustus 2025.

img_title
VIVA.co.id
15 Agustus 2025