Petani di Indonesia Tambah 8 Juta Orang Selama Pandemi COVID-19

Ilustrasi petani.
Sumber :
  • VIVA/Diki Hidayat

VIVA – Pandemi COVID-19 disebut memberikan dampak positif bagi sektor pertanian di Indonesia. Jutaan orang jadi petani selama pandemi.

Bupati Temanggung Tegaskan Batalnya Penyeragaman Bungkus Rokok Langkah yang Tepat, Ini Penjelasannya

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan terdapat penambahan delapan juta petani baru selama satu tahun terakhir. Terutama akibat adanya pandemi COVID-19.

"Saat ini, kurang lebih ada delapan juta petani baru," kata Mentan Syahrul di Indramayu, Jawa Barat, Jumat 30 April 2021.

Menuju Lumbung Pangan Dunia, Cadangan Beras RI Capai Rekor Baru

Baca juga: Dibayar Sri Mulyani H-10 Lebaran, Ini Komponen THR PNS pada 2021

Ia mengatakan, Pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung selama satu tahun terakhir membuat banyak karyawan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Mereka kemudian pulang kampung untuk beralih profesi menjadi petani.

Surplus Stok Beras 4 Juta Ton, Titiek Soeharto: Pemerintah Komitmen Jaga Ketahanan Pangan

"Semua yang di-PHK, keluar dari perusahaan, mereka sekarang bertani supaya enggak stres juga," ujarnya.

Syahrul menambahkan, profesi sebagai petani jadi menjadi pilihan terbaik terlebih pada masa pandemi COVID-19 banyak perusahaan yang tidak melakukan perekrutan baru. Sehingga, para pekerja yang kena PHK masih tetap bisa produktif.

Apalagi, lanjutnya, kebutuhan pangan terus ada dan meningkat, sehingga pertanian selalu menyediakan lapangan pekerjaan.

"Pertanian itu (banyak) lapangan kerja, jadi kalau mau cari uang tidak usah ke kota, jadi di desa saja dengan bertani," katanya. (Ant)

Ilustrasi gempa bumi.

Dubes RI Sebut Tidak Ada WNI Terdampak Gempa 5,8 SR di Turki

KBRI menyebutkan bahwa jumlah WNI di Turki per Juni 2025 sebanyak 9.532 orang.

img_title
VIVA.co.id
3 Juni 2025