IHSG Diprediksi Terus Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Ilustrasi papan saham IHSG.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menguat 23 poin atau 0,38 persen di level 6.133 pada pembukaan perdagangan Kamis 16 September 2021.

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi bahwa IHSG memiliki potensi untuk rebound pada perdagangan hari ini.

"Setelah sebelumnya saham-saham pada sektor industri dan material dasar menjadi yang terdalam dalam hal pelemahan," kata Lanjar dalam riset hariannya, Kamis 16 September 2021.

Lanjar menjelaskan, faktor eksternal menjadi motor tekanan pergerakan IHSG pascadata inflasi Amerika Serikat dan penjualan eceran Tiongkok yang di bawah ekspektasi, membuat ketidakpastian perihal masa depan pemangkasan stimulus The Fed.

Dia menambahkan, Bursa Asia berpotensi menguat di perdagangan hari ini, usai meredanya kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi yang diawali dengan lonjakan saham-saham energi hampir di seluruh dunia.

Secara teknikal, IHSG terkoreksi wajar setelah alami lompatan penguatan dari rebound MA200 dan Break out MA50. Arah momentum masih cenderung positif dari indikator Stochastic dan RSI.

Baca juga: Hersubeno Arief Dipolisikan Buntut Sebut Megawati Koma

Trend pergerakan IHSG juga cenderung masih menguat selama IHSG mampu bertahan di atas zona MA200, yang saat ini berada di kisaran 6.069.

IHSG Lanjutkan Tren Koreksi hingga Penutupan Hari Ini, 5 Saham di Bawah Gope Ini Cuan

"Sehingga IHSG berpeluang rebound pada perdagangan hari ini dengan support resistance 6.069-6.154," ujarnya.

Selain itu, Lanjar juga memberikan sejumlah rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya yakni AALI, ACST, AGII, BBRI, BDMN, ERAA, IMAS, LSIP, MCAS, TOWR, UNVR, WSKT, TBIG.

IHSG Sesi I Merosot Lagi, Simak 3 Saham Melambung Pesat
Donald Trump dan Jerome Powell

Donald Trump Desak The Fed Pangkas Suku Bunga, Tuding Jerome Powell Biang Kerok Ekonomi AS Mandek

Donald Trump kembali mendesak The Fed turunkan suku bunga. Ia menuding Jerome Powell menjadi penyebab ekonomi AS mandek dan harus bertanggung jawab atas kekacauan ini.

img_title
VIVA.co.id
8 Juni 2025