Ada Perusahaan India Ikut Kelola Bandara Kualanamu, KPPU Ingatkan Ini

Kepala KPPU Kanwil I, Ridho Pamungkas.
Sumber :
  • Putra Nasution/VIVA.

VIVA – Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) belum ada melihat persaingan usaha tidak sehat pada kerja sama atau mitra strategis pengembangan Bandara Kualanamu Internasional Airport dilakukan oleh PT Angkasa Pura Aviasi (APA) dengan GMR Airport Consortium, perusahaan asal India. 

Terpopuler: 18 Orang Tewas Berdesakan di Stasiun New Delhi, Setwapres Tingkatkan Layanan 'Lapor Mas Wapres'

"KPPU melihatnya kerja sama itu, tidak ada kaitan dengan persaingan usaha. Masih wajar kita melihatnya," ucap Kepala KPPU Kanwil I, Ridho Pamungkas kepada wartawan di Kantor KPPU Kanwil I di Kota Medan, Senin sore, 29 November 2021.

Ridho melihat kerja sama itu, tujuan untuk menarik investor, terutama investor membawa dana segar ke Indonesia. Dan, juga pengembangan bandara pengganti Bandara Polonia, Kota Medan itu.

Jadi Tersangka Baru Kasus Korupsi, Ini Peran Eks Manajer Indofarma

"Namun, ada akan kita lihat. Pihak swasta diberikan kewenangan, ini kan konsesi mengelola bandara itu. Kita tidak ada pilihan lain," sebut Ridho.

Dia menegaskan dalam pengelolaan bersama antara PT APA dan GMR Airport Consortium. Ke depannya, tetap dalam pengawasan pihak KPPU jangan sampai terjadi monopoli dalam menjalani usahannya.

Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, China dan India

Ilutrasi suasana ruang tunggu di Bandara Internasional Kualanamu.

Photo :
  • ANTARA/Septianda Perdana

"Memiliki potensi praktik monopoli. Ini yang coba kita awasi," tutur Ridho.

Ridho mengingatkan, jangan sampai terjadi monopoli pihak GMR membawa anak perusahaan untuk mengelola Bandara Kualanamu di sisi lain, seperti di bagian kargo atau pelayanan yang lainnya 

"Belum, bisa saja pengawasan kita lakukan, menaikkan harga Kargo (bandara Kualanamu). Anak perusahaan yang akan menguasai gudang-gudangnya," ucap Ridho.

Ridho mengatakan belum ada menerima laporan terhadap kerja sama tersebut. Ia mengungkapkan bahwa mitra strategis itu, KPPU melihat masih bisnis to bisnis.

Ridho menambahkan pihaknya juga akan mendalami proses perjanjian kerja sama pengelolaan Bandara Kualanamu tersebut. Sudah sesuai dengan prosedur atau tidak.

Baca juga: Bumi Resources Minerals Catat Kinerja Positif hingga Kuartal III-2021

"Kita dalami apakah mereka sudah melakukan pemilihan atau tidak. (Tapi) Belum ada mengarahkan (Persaingan tidak sehat) ke pelaku usaha," kata Ridho.

Sebelumnya, Direktur PT Angkasa Pura Aviasi, Haris menjelaskan bahwa tidak ada penjualan aset Bandara Kualanamu kepada pihak asing. Melainkan kerja sama atau mitra strategis pengembangan dan operasi bandara tersebut bersama GMR Airport Consortium.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya