Peran Realistis Hulu Migas dalam Transisi Energi
- Medcoenergi.com
"Kita secara proaktif selalu mencari peluang akuisisi yang baru," katanya.
Penurunan Intensitas Karbon dan Peran Gas Bumi
Hilmi menuturkan, pihaknya sudah menurunkan intensitas karbon dalam bisnisnya. Setidaknya sejak 2018, Medco berhasil menurunkan intensitas karbon dari 248 kilo ton CO2 ekuivalen per juta ton minyak per hari menjadi 218 kilo ton CO2 ekuivalen per juta ton minyak per hari.
Cara yang dilakukan ada dengan menggunakan teknologi yang paling efisien untuk mesin hingga mengurangi flaring gas dan memperbanyak portofolio bisnis energi bersih.
"Sebagai contoh di Amman (anak usaha Medco) itu operasi tambang kita di sumbawa hari ini kita sedang proses pembangunan pembangkit listrik tenaga gas untuk konversi dari coal (batu bara) yang ada di situ sekarang. Dia akan gunakan gas," katanya.
Selanjutnya, Hilmi mengatakan, pihaknya juga membangun pembangkit listrik tenaga matahari dengan kapasitas 26 megawatt (MW). "Kenapa masih tetap perlu gas karena memang matahari ini masih ada intermitensi. Sehingga transisinya harus dijaga oleh gas," paparnya.
Ke depan yang menurutnya perlu diperhatikan bersama dalam pengembangan EBT adalah masalah tarif yang belum ekonomis. "Sehingga perlu ada semacam insentif khusus dari pemerintah dengan tarif sistem yang lebih smart," kata dia.
Ia mencontohkan, dalam hal tarif pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal. Medco Energi sendiri sangat tertarik untuk mengembangkan sektor ini. Namun, belanja modal pembangkit geothermal diakui cukup besar, mencapai US$5 juta untuk 1 MW, dibandingkan gas hanya US$700 ribu.
"Tetapi feedstock-(bahan baku)-nya, kalau gas kan mahal. Mesti beli. Kalau geothermal itu kan praktis, gratis, karena dia steam yang keluar dari bumi itu. Praktis, gratis," ungkapnya.
Untuk itulah, maka perlu sistem tarif yang lebih cerdas untuk pengembangan geothermal. "Misalnya mungkin (tarif) 5 tahun pertama tinggi dulu, setelah 5 tahun, setelah Capex (belanja modal) kembali lalu drop ke rendah dan makin lama makin rendah. Sehingga rata-ratanya bisa lebih rendah," usulnya.
Hal seperti inilah yang menurut Hilmi perlu digalakkan untuk meningkatkan antusiasme investasi di EBT.