Pergerakan Penumpang Domestik di Bandara Soetta Berangsur Normal

Suasana di Bandara Soetta, Tangerang, Banten.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)

VIVA – Jumlah traffic penumpang domestik di Bandara Soekarno-Hatta saat ini sudah berada dalam tahap pemulihan dengan rasio 68-70 persen. Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II, Muhammad Awaluddin.

Libur Nataru, Bali dan Surabaya Dominasi Penerbangan Terpadat di Bandara Soetta

Dia menjelaskan, hal ini merupakan sebuah progres dan perkembangan yang sangat positif. Terutama di tengah situasi pandemi COVID-19 yang masih terjadi hingga saat ini.

Karena dalam kondisi normal, rasio penumpang domestik di Bandara Soetta umumnya mencapai sekitar 74-78 persen, dibandingkan rasio penumpang internasional dengan persentase sekitar 22-24 persen.

Landasan Pacu Bandara IKN Rampung Awal 2025, Status Jadi Komersil

"Posisi ini sudah lebih baik dibandingkan tahun 2019 lalu. Mudah-mudahan situasinya bisa kita pertahankan dengan bagus," kata Awaluddin di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin 13 Desember 2021.

Direktur Utama di PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Lekas Pulih dari COVID-19, Indonesia Sukses Lalui Pandemi Mencekam

Awaluddin mengungkapkan, sebenarnya Bandara Soekarno-Hatta cenderung lebih kuat di segmen penumpamg domestik. Dengan posisi saat ini yang mencapai sekitar 70 persen, dia pun meyakini bahwa pergerakan jumlah penumpang akan segera kembali ke posisi sebelum pandemi COVID-19.

"Untuk menembus ke batas 74-78 persen itu diperkirakan tidak akan lama lagi," kata Awaluddin.

"Kita punya jangkar domestik yaitu di Bandara Soekarno-Hatta, ini yang mungkin membantu. Berbeda dengan Denpasar (Bandara Ngurah Rai), yang memang secara rasio terbalik (antara jumlah penumpang) domestik dan internaisonal," ujarnya.

Deddy dan Azka Corbuzier.

Demi Deddy Corbuzier, Azka Lakukan Berbagai Cara Biar Kena COVID-19

Saking tidak mau berpisah dari ayahnya, Azka Corbuzier ternyata pernah nekat sengaja terpapar COVID-19. Ia mencari tahu perihal virus yang menyebabkan pandemi itu.

img_title
VIVA.co.id
16 Januari 2025