USTR: Bukalapak, Tokopedia dan Shopee Fasilitasi Jualan Barang Palsu

E-commerce.
Sumber :
  • Unsplash

VIVA – The Office of the United States Trade Representative (USTR) atau kantor perwakilan dagang AS merilis Daftar Notorious Markets 2021. Di pasar dagang AS, daftar itu terkenal menyoroti pasar fisik dan online atau e-Commerce yang disoroti negatif operasionalnya.

Kata Pengusaha soal Aturan Baru E-Commerce: Bisa Tekan Biaya Logistik hingga Tingkatkan Daya Saing

Sebab, pasar fisik atau e-Commerce yang masuk daftar itu dilaporkan konsumen AS terlibat dalam atau memfasilitasi pemalsuan merek dagang, hingga pembajakan hak cipta suatu produk yang substansial.

“Perdagangan global barang palsu dan bajakan merusak inovasi dan kreativitas dan merugikan pekerja Amerika,” kata Duta Besar USTR Katherine Tai dalam keterangannya, dikutip Rabu, 23 Februari 2022.

Pemerintah Pastikan Aturan Baru soal E-Commerce Tidak Batasi Promosi Gratis Ongkir

Dia menegaskan, perdagangan ilegal ini juga meningkatkan kerentanan pekerja yang terlibat dalam pembuatan barang palsu, terhadap praktik perburuhan yang eksploitatif.

Ilustrasi e-commerce.

Photo :
  • Entrepreneur
Promo Gratis Ongkir di E-Commerce Diatur Pemerintah, Maksimal 3 Kali dalam Sebulan

Daftar Notorious Markets 2021 mengidentifikasi 42 pasar online dan 35 pasar fisik di dunia, yang dilaporkan terlibat atau memfasilitasi pemalsuan merek dagang atau pembajakan hak cipta yang substansial. Tokopedia, Bukalapak dan Shopee ada di dalam daftar tersebut.

Sementara itu dua pasar online besar yang  berbasis di China, yaitu AliExpress dan ekosistem e-Commerce WeChat, juga dilaporkan memfasilitasi pemalsuan merek dagang yang substansial. Selain itu ada juga Baidu Wangpan, DHGate, Pinduoduo, dan Taobao, serta sembilan pasar fisik yang berlokasi di China yang terkenal dengan pembuatan, distribusi, dan penjualan barang palsu.

"Dan barang palsu dapat menimbulkan risiko signifikan terhadap kesehatan dan keselamatan konsumen dan pekerja di seluruh dunia,” tegasnya.

Robby Tanuwiharja Putra (kemeja putih), pemilik UMKM produk pernak-pernik dekorasi rumah.

Kisah Pemilik UMKM Produk Home Living dari Tangerang Menembus Pasar Global

Strategi pemasaran lebih banyak dijalankan secara online. Pengembangan produk melalui riset terus dilakukan agar dapat bertahan.

img_title
VIVA.co.id
25 Mei 2025