Bisnis EBT Naik Daun, Obligasi Tamaris Hydro Oversubscribed
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA – Pemerintah kini terus mendorong peningkatan upaya perusahaan untuk menekan tingkat emisi karbon guna menciptakan stabilitas iklim.Â
Bahkan, ditargetkan penambahan kapasitas untuk pembangkit yang berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT), untuk mencapai target kapasitas pembangkit listrik sebasar 35.000 MW. Sehingga prospek bisnis EBT di masa depan menjanjikan ruang pertumbuhan  yang sangat besar. Â
Pemerintah mematok penambahan kapasitas hingga 23 persen pada tahun 2025 untuk mencapai target sebaran listrik yang bersumber dari EBT. Jumlah itu meningkat menjadi 24,8 persen pada tahun 2030. Salah satu upaya pencapaian bauran energi tersebut adalah melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).Â
Indonesia memiliki banyak pegunungan dan sungai yang mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber untuk pembangunan PLTMH. Dengan jumlah sungai yang mencapai lebih dari 4.400 sungai baik sedang maupun besar yang sangat berpotensi untuk menghasilkan energi hijau.Â
Di lain hal EBT yang berasal dari tenaga air memiliki sejumlah keuntungan di antaranya air merupakan pembangkit yang murah dan ramah lingkungan.
Besarnya potensi pembangkit energi yang berasal dari air tersebut, merupakan salah satu faktor yang mendorong banyak perusahaan swasta bergerak di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) karena prospek yang sangat baik.
Salah satu Perusahaan swasta tersebut adalah PT Tamaris Hidro. Pendanaan yang kuat merupakan salah satu faktor yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis PLTMH.
Hal tersebut terbukti dengan penawaran obligasi Tamaris yang kelebihan permintaan atau oversubscribed hari ini, yaitu sebesar Rp750 miliar. Hasil ini adalah bukti bahwa minat investor terhadap penawaran obligasi tersebut sangat tinggi.Â
Corporate Secretary Tamaris Hydro Priyo Kristanto mengungkapkan, kelebihan permintaan tersebut dirinci sebagai berikut. Untuk investor yang committed tercatat memesan obligasi sebesar Rp937,8 miliar, sedangkan investor yang uncommitted pemesanannya mencapai hingga Rp1,4 triliun.
"Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 mendapat peringkat triple A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Obligasi  itu dibagi menjadi 3 seri," ujar Priyo dikutip dari keterangannya, Selasa, 22 Maret 2022.Â
Dia menjabarkan, obligasi Tamaris Seri A dengan jumlah pokok Rp200 miliar dengan temor 3 tahun dan kupon bunga 5,5 persen, Seri B sebesar Rp250 miliar dengan tenor 5 tahun dan kupon bunga sebesar 7 persen. Sedangkan, Seri C sebesar Rp300 miliar dengan tenor 7 tahun dengan kupon bunga 8,1 persen.Â