17 Menkeu dan 11 Gubernur Bank Sentral G20 Hadir Fisik di Bali

Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen di pertemuan G20 di Bali.
Sumber :
  • Pool/Nym Budhiana

VIVA Bisnis – Rangkaian ketiga Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (3rd FMCBG) Negara G20 dihadiri oleh delegasi asing secara fisik dengan jumlah terbesar selama periode Presidensi G20 Indonesia. Secara akumulatif, sebanyak 407 delegasi asing hadir secara fisik di Bali dan 120 delegasi hadir secara virtual.

Cukai Rokok Tak Naik pada 2026 Jaga Stabilitas Industri Hasil Tembakau

Dikutip dalam siaran pers bersama BI dan Kemenkeu, Sebanyak 17 Menteri Keuangan dan 11 Gubernur Bank Sentral hadir secara fisik. Menkeu yang hadir yaitu dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Australia, India, Indonesia, Italia, Jerman, Jepang, Korea Selatan, Kanada,  Prancis, Turki, Uni Eropa, Belanda, Senegal, Swiss.

Sedangkan gubernur bank sentral yang hadir adalah dari Afrika Selatan, Arab Saudi, Australia, Belanda, India, Indonesia, Inggris,  Jepang, Jerman, Korea Selatan, dan Prancis.

Kata Bahlil Respons Purbaya soal Subsidi Energi: Mungkin Belum Baca Data

Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia akan bersama-sama memimpin pertemuan. Dalam pembukaan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan G20 perlu melangkah lebih jauh, dengan melakukan tindakan nyata.

"Didasari semangat kerja sama, kolaborasi, dan konsensus, untuk mengatasi tantangan global," kata Sri Mulyani.

Viral Menkeu Purbaya Makan Siang di Warung Tenda Biru, Santai Bagaikan Karyawan Biasa

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati di pertemuan G20.

Photo :
  • Pool BI/Fikri Yusuf

Pada pertemuan ini, para delegasi akan membahas tujuh agenda prioritas maupun legacy pada jalur keuangan yaitu:

i) Ekonomi global dan risikonya. Presidensi G20 Indonesia terus melanjutkan diskusi terkait kondisi perekonomian global terkini dan respon kebijakan yang tepat dalam mencapai pemulihan ekonomi global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif. Hal ini dilakukan untuk menghadapi tantangan dengan meningkatnya tekanan inflasi, disrupsi rantai pasok global, ketidakseimbangan permintaan (demand) dan ketersediaan penawaran (supply), peningkatan harga komoditas dan energi akibat pandemi COVID-19 serta perang di Ukraina

ii) Isu kesehatan global. Pertemuan akan merumuskan upaya merevitalisasi arsitektur kesehatan global sehingga dapat mendukung kesiapsiagaan, pencegahan, dan respons terhadap pandemi di masa yang akan datang. Pertemuan juga akan mendiskusikan langkah tindak lanjut dari pembentukan dana kesehatan multilateral untuk penanganan pandemi di masa depan, terutama dalam hal memperkuat kolaborasi antara keuangan dan kesehatan. Saat ini, komitmen yang telah terkumpul sekitar US$ 1,1 miliar. Semua negara G20 dan bahkan beberapa negara non-G20 dan juga organisasi internasional menyatakan dukungan dan komitmen kontribusi ke dana multilateral ini. Hal ini menjadi salah satu hasil konkret dari kepemimpinan yang kuat dari Indonesia sebagai Presidensi G20.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya