Booming Harga Komoditas, Airlangga Pede Ekonomi RI 2022 Tumbuh 5,2%

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA Bisnis – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto optimistis perekonomian Indonesia di kuartal III-2022 akan tetap tumbuh dengan baik. Setelah di kuartal II-2022 ini perekonomian mencatatkan pertumbuhan di 5,44 persen.

BPS Laporkan Deflasi 0,08 Persen di Agustus 2025

Airlangga mengatakan, secara keseluruhan di kuartal III-2022 nanti pada proyeksi Purchasing Managers' Index (PMI) atau indeks manufaktur, dan indeks keyakinan konsumen (IKK) relatif ada di posisi yang baik.

"Dari sisi PMI, IKK, kemudian dari segi neraca yang relatif  seluruhnya berada dalam posisi baik. Demikian pula dengan ketahanan eksternal yang terkait dengan jumlah devisa yang kita masih pegang," ujar Airlangga dalam telekonferensi, Jumat 5 Agustus 2022.

Isu Sri Mulyani Mundur Jadi Menkeu, Begini Respons Cak Imin dan Airlangga

Airlangga meyakini, ke depannya dari perubahan harga komoditas relatif tetap landai. Di mana hal itu mengartikan bahwa pada sisi supply disruption dan dari permintaan tidak akan ada perubahan yang mendasar.

Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Jaga Stabilitas Ekonomi RI Kadin Ingatkan Semangat Indonesia Incorporated

"Sehingga dengan demikian Indonesia masih bisa memanfaatkan komoditi booming (Tingginya harga komoditas). Dan dengan situasi seperti itu Pemerintah tetap optimis di full year pertumbuhannya tetap di 5,2 persen itu bisa dicapai," jelasnya.

Sementara di kuartal IV-2022, Airlangga mengatakan Pemerintah juga optimis angka pertumbuhan ekonomi ada di atas 5 persen. "Karena kita untuk mendapatkan 5,2 persen, maka kuartal III dan kuartal IV itu harus di atas 5 persen," ujarnya.

Buruh memuat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di areal perkebunan sawit

Photo :
  • ANTARA FOTO/Jojon

Adapun hingga saat ini Pemerintah masih memiliki cadangan melalui government spending atau pengeluaran Pemerintah. Karena government spending di kuartal II-2022 terkontraksi di 5,24 persen, maka dari itu akan dialihkan di kuartal III maupun di kuartal IV-2022.

"Memang tentu kita lihat dari siklus anggaran bisanya di Q3, Q4. Di Q1, Q2 relatif lebih rendah. Memang berbeda dengan di tahun 2021 karena perlinsos dan bansos kita genjot di kuartal II tahun kemarin," imbuhnya.

Konferensi pers Stabilitas Pasar Modal Indonesia.

Babah Alun Pede Pasar Modal RI Bangkit dari Sentimen Negatif Aksi Demo: Hanya Riak-riak Kecil

Ia juga menilai pidato Presiden Prabowo beberapa waktu lalu memberi ketenangan bagi pelaku usaha.

img_title
VIVA.co.id
1 September 2025