Perusahaan yang Digemari Ibu-ibu Tupperware Terancam Bangkrut, Apa Penyebabnya?

VIVA Bisnis – Perusahaan produk rumah tangga asal Amerika Serikat yang digemari ibu-ibu Indonesia, Tupperware terancam gulung tikar. Dikabarkan perusahaan terancam bangkrut karena kesulitan finansial.

Menurut laporan ABC News, Kamis, 13 April 2023, selama kurun waktu satu tahun terakhir, saham Tupperware sudah anjlok sebesar 90 persen. Bahkan, pada 10 April 2023 kemarin, sahamnya kembali alami penurunan hampir 50 persen.

Selain itu, perusahaan juga sempat mendapat teguran hingga ancaman dihapus dari bursa oleh New York Stock Exchange lantaran mereka tidak menyerahkan laporan tahunan.

Neil Saunder selaku Analisis Retail di GlobalData Retail mengatakan, selain anjloknya saham perusahaan, penurunan jumlah penjualan produk juga  jadi faktor perusahaan ini nyaris gulung tikar. Menurutnya penurunan tersebut membuat Tupperware sulit untuk menopang operasionalnya.

“Beberapa masalah merugikan Tupperware, termasuk penurunan tajam dalam jumlah penjual, penurunan konsumen pada produk rumah tangga." kata Neil

Neil sedikit terkejut dengan hal ini, pasalnya, kata dia, dahulu Tupperware kerap melakukan inovasi dengan produk-produknya hingga sebagian orang beranggapan mereka adalah pemecah masalah di dapur.

Namun, kini Tupperware sudah tidak lagi getol melakukan inovasi, sehingga produknya ditinggalkan konsumen usia muda. “Sekarang benar-benar kehilangan keunggulannya. Merek masih belum sepenuhnya terhubung dengan konsumen yang lebih muda," kata Neil lagi

Saat dikonfirmasi, Chief Executive Officer (CEO) Tupperware Miguel Fernandez mengatakan pihaknya tidak akan menyerah dan akan terus berusaha mengatasi masalah ini.

“Kami mengambil segala tindakan untuk mencari pembiayaan tambahan untuk mengatasi (permasalahan pada) keuangan kami, (intinya) perusahaan akan melakukan segala cara untuk mengurangi dampak (krisis) ini,” ungkapnya

Masih dari sumber yang sama, dalam laporannya disebutkan bahwa saat ini Tupperware berpotensi akan mengambil langkah pengurangan sumber daya manusia (SDM) dengan cara PHK. Hal ini tentu dilakukan untuk menghemat uang.

Jajaki Kerja Sama Perkeretaapian, KAI Bakal Gandeng 2 Perusahaan Polandia

PT KAI tengah mengkaji kerja sama di sektor perkeretaapian, dengan perusahaan teknologi transportasi asal Polandia seperti Medcom dan PESA.

VIVA.co.id

30 Juli 2025