Mengenal Layoff Anxiety yang Menghantui Pekerja di Musim PHK

Ilustrasi kelas pekerja
Sumber :
  • Arabian Business.

Jakarta, VIVA – Di tengah ketidakpastian ekonomi global, banyak perusahaan yang mengambil langkah efisiensi dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Fenomena ini bukan hanya terjadi di satu atau dua industri, melainkan di berbagai sektor, mulai dari teknologi hingga ritel.

Janji Manis Pekerjaan di Thailand, Pemuda Bekasi Pulang Tak Bernyawa dari Kamboja

Akibatnya, para pekerja yang masih bertahan atau bekerja, mulai merasakan kecemasan berlebih akan kemungkinan terkena PHK di gelombang berikutnya. Kecemasan itulah yang kini dikenal sebagai layoff anxiety, yaitu ketakutan akan kehilangan pekerjaan atau sulitnya mendapatkan pekerjaan baru setelah terkena PHK.

Data survei terbaru dari MyPerfectResume menunjukkan bahwa lebih dari 80% pekerja khawatir kehilangan pekerjaan mereka dalam waktu dekat. Kekhawatiran ini semakin beralasan setelah laporan dari World Economic Forum, yang mengungkapkan bahwa 4 dari 10 perusahaan di seluruh dunia berencana untuk memangkas tenaga kerja mereka dalam lima tahun ke depan.

Terpopuler: Jokowi Tak Khawatir IKN Bakal Mangkrak, TVRI dan RRI Kompak Batalkan PHK Karyawan

Beberapa perusahaan besar seperti Meta, CNN, Chevron, dan Estee Lauder bahkan sudah melakukan gelombang PHK sejak awal tahun. Dalam kondisi seperti ini, banyak pekerja merasa was-was. Tidak hanya karena kehilangan sumber penghasilan, tetapi juga karena ketidakpastian dalam mencari pekerjaan baru di tengah persaingan yang semakin ketat.

Cara Mengatasi Layoff Anxiety

7 Ide Kerja Sampingan Online yang Cuan Banget, Bisa Dimulai Tanpa Modal!

Ilustrasi orang bekerja.

Photo :

Melansir dari Yahoo Finance, berikut beberapa cara mengatasi "layoff anxiety", seperti dirangkum pada Rabu, 26 Februari 2025.

1. Membangun Dana Darurat
Jika masih memiliki penghasilan, usahakan menyisihkan sebagian untuk tabungan dana darurat. Dana ini idealnya cukup untuk menutupi biaya hidup selama enam bulan hingga satu tahun ke depan, guna mengantisipasi kemungkinan kehilangan pekerjaan.

2. Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik
Kecemasan yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan produktivitas kerja. Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang menenangkan, seperti meditasi, olahraga, atau sekadar berjalan-jalan di luar ruangan.

3. Memperluas Jaringan dan Kesempatan Baru
Mulailah membangun koneksi dengan mantan kolega, atasan, atau komunitas profesional di industri terkait. Manfaatkan platform seperti LinkedIn untuk tetap terhubung dan mengetahui peluang kerja yang mungkin tersedia.

4. Siapkan Rencana Cadangan
Jangan hanya terpaku pada satu jalur karier. Coba eksplorasi bidang lain yang masih berhubungan dengan keahlian yang dimiliki atau bahkan pertimbangkan untuk memulai usaha sendiri sebagai alternatif sumber pendapatan.

5. Tetap Fleksibel dengan Karier
Jika keadaan mengharuskan, bersiaplah untuk menerima pekerjaan dengan gaji atau jabatan yang lebih rendah sementara waktu. Fleksibilitas dalam berkarier bisa menjadi kunci untuk tetap bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi.

Layoff anxiety memang wajar dirasakan, tetapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Melakukan persiapan matang dan strategi yang tepat, membuat pekerja bisa lebih siap menghadapi kemungkinan terburuk dan tetap optimis dalam menghadapi masa depan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya