Simak Cara PGE Jaga Keberlanjutan Sosial dan Lingkungan di Area PLTP Tertua di Indonesia
- VIVA/Fikri Halim
Program ini diimplementasikan di Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung dan Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut. Di area ini terdapat 4.746 penduduk yang telah menikmati hasil dari pengembangan digitalisasi dan penerapan energi bersih sebagai wujud implementasi tanggungjawab sosial PGE.
"Tujuan utama kami adalah melakukan pemerataan teknologi diantaranya melalui program Ibun Mall, Sinyal Kita, serta aplikasi Digital Ranger Apps yang bertujuan untuk memberdayakan komunitas, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat," katanya.
Melalui berbagai program ini, lanjut dia, komitmen Environmental, Social and Governance (ESG) PGE dapat dirasakan langsung manfaatnya dalam mendukung kelestarian lingkungan dan ekonomi sirkular.
"Program ini mendapatkan asistensi dari sejumlah pihak untuk memastikan program ini berjalan secara optimal," kata Rahmad.
Sebagai informasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi.
Saat ini PGE mengelola 12 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), 1 Izin Panas Bumi (IPB) Anak Perusahaan PGE PT Geothermal Energy Seulawah (GES), 1 Izin Panas Bumi (IPB) Penugasan kepada Anak Perusahaan PGE Kotamobagu (PGEK). Kapasitas terpasang saat ini adalah sebesar +1,9GW, di mana 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skenario Kontrak Operasi Bersama.
Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 80 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
