El Nino Bisa Picu Kenaikan Harga Jagung, Industri Pakan Ternak Wanti-wanti Ini

Ilustrasi unggas / ayam.
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta –  Dampak dari El Nino salah satunya adalah kenaikan harga bahan pakan ternak seperti jagung, akan mengakibatkan naiknya harga produk perunggasan. Hal itu pada akhirnya bakal berimbs pada kenaikan harga.

Zulhas: Jangan Andalkan Bansos, Petani Harus Kerja Keras!

Hal itu menjadi sorotan saat ini. mengingat, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperkirakan puncak kemarau sebagai dampak dari El Nino akan terjadi pada September, Oktober dan November mendatang.

Merespons hal tersebut, Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Timbul Sihombing mengungkapkan, industri pakan ternak memerlukan terobosan dan inovasi untuk mengatasi lonjakan harga jagung sebagai dampak dari El Nino. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan sumber bahan baku alternatif.

DPR Minta Pemerintah Tidak Tambah Stafsus Menteri di Tengah Efisiensi

Ilustrasi flu burung lewat unggas

Photo :
  • Times of India

“Dua bulan lalu kami dari asosiasi diundang oleh Pemerintah Korea untuk hadir di sana. Mereka memperkenalkan produk lalat hitam sebagai bahan baku pakan ternak. Di sana sudah menjadi industri, bayangkan lalat yang kecil-kecil itu sudah diproduksi ton-tonan dan mereka sudah punya asosiasi,” kata Timbul dalam webinar El Nino Datang Lagi: Bagaimana Antisipasi Sektor Pertanian dan Perunggasan,” Selasa, 20 Juni 2023, di Jakarta.

Hakim Mogok Massal Tuntut Kesejahteraan, Wakil Ketua MA: Anggaran Pemerintah Terbatas

Dia menjelaskan, meski harga lalat hitam mahal, namun dengan kandungan protein 40-50 persen maka lalat hitam bisa menjadi alternatif sumber protein pengganti bahan pakan ternak yang lain. Hal itu telah dibuktikan oleh, Pemerintah Korea yang sangat mendukung semua pelaku industri untuk menggunakan lalat hitam sebagai alternatif bahan baku pakan.  Apalagi Saat ini, lalat hitam sudah diproduksi berton-ton dan dijual ke sejumlah perusahaan.

“Harganya memang masih mahal sekitar 3-5 dolar tapi ini bisa menjadi alternatif. Meskipun tidak akan menggantikan bahan baku pakan ternak, tapi bisa menjadi substitusi sebagian,” jelas Timbul.

Substitusi bahan pakan ternak lainnya adalah nasi pecah, mie pecah dan biskuit pecah. Kata Timbul, industri pakan ternak sudah mulai mencari substitusi bahan baku pakan karena harga jagung pada triwulan pertama 2023 mulai naik.

Menurut Timbul, jagung masih menjadi bahan utama pakan ternak yaitu sekitar 40-50 persen. Kenaikan harga jagung tentu akan membuat biaya produksi pakan ternak ikut melonjak. Apalagi, Pemerintah sudah melarang impor jagung sejak 2016 lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya