Kemenhub Ungkap Pentingnya Kolaborasi Tangani Tumpahan Minyak di Laut
- Dokumentasi Kemenhub.
Arif menyampaikan Indonesia, Filipina dan Jepang memiliki kepedulian yang sama tentang betapa masifnya dampak bencana tumpahan minyak di laut yang tentunya diperlukan kesiapsiagaan dan kemampuan tanggap darurat untuk memerangi pencemaran minyak yang berpotensi terjadi di laut. Oleh karena itu, latihan penanggulangan pencemaran minyak di laut yang dilakukan secara bersama setiap dua tahun perlu dilakukan.
“Selanjutnya, setelah rencana latihan ditandatangani oleh ketiga ketua delegasi konferensi ini, Rencana Latihan ini harus menjadi panduan dalam mempersiapkan, memeriksa, mengirim, dan kemudian mengimplementasikan semuanya yang telah direncanakan untuk latihan,” pungkas Arif.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Terpilih International Maritime Organization (IMO) Arsenio Antonio Dominguez Velasco menyampaikan dukungannya atas apa yang dilakukan dalam kegiatan Regional Maporlex ini untuk memberikan kesempatan untuk dapat saling berbagi pandangan, pengetahuan, serta pengalaman terbaik untuk meningkatkan metode dan respon cepat dalam menanggulangi musibah tumpahan minyak, sekaligus dapat meningkatkan kerja sama dan komitmen dalam perlindungan lingkungan maritim.
“Saya sampaikan agar kegiatan ini dapat direncanakan dan dikoordinasikan dan disenergikan agar kegiatan Regional Marpolex 2024 ini dapat berjalan dengan baik dan berguna bagi negara peserta dan tidak hanya di regional ini saja namun meluas ke regional yang lain,” ucap Arsenio.
